Khutbah #1
Ikhwatal Iman,
Syukur Alhamdulillah,
pada hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh
bersyukur kehadirat Allah SWT atas segala berkahNya yg melimpah ruah. Shalawat
& salam semoga kita sempurnakan dari lubuk sukma kita keharibaan Baginda
agung Rasulullah SAW, pesuruh tunggal Allah SWT, khatamul anbiya’, insan kamil,
qudwah hasanah. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri
khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya kita menyempurnakan iman &
taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu
khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan
segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya.
Fardhu: Bila dikerjakan
berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah
SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan
tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini
menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya
supaya menghayati & mengambil I’tibar dari khutbah Jumat yg bertema: “MENGUKIR
MASA DEPANMU”
Ikhwatal Islam,
Syariat Islam menuntut
kita supaya kita mengukir masa depan sejak dini. Anak kecil bila ditanya apa
cita”nya bila sudah gede, mau jadi pilot, dokter, insinyur, atlet. Seiring
bertambahnya usia kita, kita sadar tidak mudah u/ mencapai cita”. Kita butuh
perjuangan u/ mencapai cita”. Setelah dewasa, cita” masa kecil belum tentu
tercapai sesuai harapan. Ada yg tercapai sesuai dengan cita” masa kecil. Ada yg
beda dari cita” masa kecil. Kita sekolah mulai dari TK, SD, SMP, SMA, kuliah. @least
kita menyempurnakan pendidikan kita sampai S1. S1 itu mutlak penting. S2 &
S3 itu pilihan. Bachelor degree is mandatory. Master & PhD are optional.
Kita harus merencanakan pendidikan kita dengan baik. Kita pilih sekolah dengan
teliti. Kita pilih jurusan kuliah juga dengan teliti.
Firman Allah SWT surah Al
Furqan #74: “Wahai Tuhan kami,
anugerakhan kami pasangan kami & keturunan kami sebagai penyejuk hati kami
& jadikan kami pemimpin orang yg bertaqwa”
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
Pendidikan dimulai dari
rumah, sekolah, lingkungan sekitar, masyarakat. Orang tua menyiapkan bekal
biaya pendidikan u/ putra putrinya. Orang tua mendidik putra putrinya di rumah.
Orang tua menitipkan putra putrinya kepada guru di sekolah. Orang tua &
guru harus saling komunikasi mengenai perkembangan, penilaian, prestasi,
kemajuan putra putrinya di sekolah. TK adalah taman bermain. SD kita mulai
sekolah. Kita belajar berteman, bergaul, berinteraksi sosial. Guru memberikan
tugas di sekolah, PR di rumah u/ melatih kemampuan & keterampilan siswa.
Guru memberikan les tambahan bagi siswa yg kemampuan kurang. Guru BK & wali
kelas bekerjasama memantau penilaian, perkembangan, prestasi siswa. Ulangan
harian bertujuan u/ mengetahui pemahaman para siswa atas materi yg disampaikan.
Ulangan umum mengevaluasi hasil belajar siswa selama satu semester atau satu
caturwulan (cawu). Ulangan umum kenaikan kelas menentukan kenaikan kelas siswa.
Ujian Nasional (UN) menentukan kelulusan siswa. Semua nilai akademis siswa
diakumulasikan dari tugas, PR, ulangan harian, ulangan umum menjadi nilai
raport.
Firman Allah SWT surah Al
Mujadalah #11: “Wahai orang” yg beriman,
bila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan dalam majlis” ”, maka
lapangkanlah, niscaya Allah SWT akan memberikan kelapangan bagimu. & bila
dikatakan, “Berdirilah kamu”, maka berdirilah supaya Allah SWT mengangkat
derajat orang yg beriman di antara kamu & orang yg berilmu beberapa
derajat. & Allah SWT Maha Teliti atas apa yg kamu perbuat”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Setiap anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah. Orang tuanyalah yg menjadikannya Yahudi, Nasrani, Majusi”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Masa SMA adalah zaman
sekolah yg paling indah. Zaman sekolah yg paling kita rindukan seumur hidup
kita. Bila anak menginjak usia remaja,
orang tua harus lebih hati” dalam mendidik putra putrinya. Orang tua harus bisa
menjadi partner bagi putra putrinya. Orang tua harus bisa luwes dengan
mendukung putra putrinya. Masa SMA kita bisa ketawa dengan cuek tanpa beban.
Kita tidak harus berpikir masa” yg akan datang. Kita menikmati suasana indah
bersama dengan teman” di sekolah. Zaman SMA banyak anak” mulai bandel, cabut
sekolah, bolos sekolah, pulang sekolah tidak langsung pulang ke rumah. Anak SMA
lebih dominan main dengan teman”nya. Zaman SMA, anak” sudah mulai bisa berpikir
kritis, sudah mulai meninggalkan sifat anak”. Anak SMA sudah mulai melirik
lawan jenis, PDKT, pacaran, date dengan cw, nonton bioskop berdua, malam
Mingguan. Semua itu normal. Semua itu tidak salah bila anak memilih teman
dengan benar. Yg penting anak bisa memfilter dirinya dari kejahatan setan
maksiat. Orang tua harus tarik ulur dengan putra putrinya. Bukakan kelonggaran
kepada anak tapi jangan kebebasan tiada batas.
Firman Allah SWT surah Al
Hasyr #18: “Wahai orang” yg beriman,
bertaqwalah kehadirat Allah SWT & hendaklah setiap anak Adam memperhatikan
apa yg telah diperbuatnya u/ hari esok (hari kiamat) & bertaqwalah
kehadirat Allah SWT. Sungguh Allah SWT Maha Teliti atas apa yg kamu perbuat”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Didiklah putra putrimu sesuai
dengan zaman mereka karna mereka hidup di zaman yg berbeda dari kamu”
Sidang Jumat yg
hafizhakumullah,
Lulus SMA, anak masuk
perguruan tinggi. Orang tua & anak harus diskusi jurusan yg akan diambil di
perguruan tinggi. Berikan pilihan kepada anak. Bila kita tidak setuju dengan
pilihan anak, jelaskan kepada anak dengan alasan yg masuk akal. Ketahuilah anak
yg akan menjalani kehidupan di masa depannya. Mereka yg sedang mengukir masa
depan mereka. Bila anak sedang mengukir masa depan mereka, mereka butuh
dukungan kita. Kita dukung mereka diiringi doa kehadirat Allah SWT. Jangan
cetak putra putri kita u/ masa depan mereka. Motivasi putra putri kita u/
mencapai cita” mereka. Orang tua jangan memaksakan kehendak kepada anak. Bila
anak tidak suka dengan pilihan orang tua, anak malas belajar, anak merasa
terpaksa belajar, anak akan menderita di sekolah karna terpaksa. Mereka sekedar
lulus saja, tidak maksimal. Mereka yg akan menjalani kehidupan mereka di masa
depan. Jangan samakan putra putri kita dengan kita.
Firman Allah SWT surah
Ath Thur #21: “& orang” yg beriman
beserta anak cucu mereka yg mematuhi mereka dalam keimanan, Kami pertemukan
mereka dengan anak cucu mereka di surga, & Kami tidak mengurangi sedikitpun
pahala kebajikan mereka. Setiap anak Adam terikat dengan apa yg diperbuatnya”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Ajarkan putra putrimu berrenang,
memanah, berkuda”
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
Syariat Islam menghimbau
kita supaya kita merencanakan masa depan sedini mungkin, masa depan dunia &
akhirat. Kita menjaga keseimbangan antara dunia & akhirat. Kita harus
berusaha & berdoa dalam mengukir masa depan. Bila kita sudah bekerja, kita
menabung u/ kebutuhan kita sehari”, kita menabung u/ nikah. Bila kita sudah
menikah, kita siapkan tabungan u/ haji, tabungan pendidikan putra putri kita.
Sekolah menyediakan fasilitas perpustakaan u/ mendidik siswa u/ belajar.
Perjuangan kita u/ mengukir masa depan kita memang tidak mudah. Perjalanan
panjang yg kita tempuh menuju masa depan kita. Banyak rintangan yg kita hadapi.
Jalan yg kita tempuh licin & terjal dengan duri tajam. Lagu Sheila on 7 yg
berjudul “Perhatikan Rani” mendidik
kita u/ mengukir masa depan. Sinetron “Si
Doel Anak Sekolahan” mendidik kita u/ mengukir masa depan. Film “Laskar Pelangi” mendidik kita u/
mengukir masa depan. Ibu Muslimah mengajar di SDN Muhammadiyah Belitung. Ibu
Muslimah berusaha supaya muridnya pintar. Ada 3 pepatah yg memotivasi kita
mengukir masa depan kita: “Dimana ada
kemauan, di situ ada jalan”, “Berrakit”
ke hulu, berrenang” ketepian”, “Sedia
payung sebelum hujan”. “Dimana ada
kemauan, di situ ada jalan” artinya bila kita mau berusaha & berdoa,
jalan akan terbuka. “Berrakit” ke hulu,
berrenang” ketepian” artinya bersakit” dulu, bersenang” kemudian. “Sedia payung sebelum hujan” artinya siap”
sebelum terjadi sesuatu.
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Berusahalah u/ dunia seakan kamu
akan hidup selamanya. Berusahalah u/ akhirat seakan kamu akan mati keesokan
hari”
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #200-#202: #200 Bila kamu telah
menyempurnakan ibadah haji kamu, maka berzikirlah kamu dengan menyebut nama
Allah SWT sebagaimana kamu membanggakan nenek moyang kamu atau lebih dari itu. Maka
di antara manusia ada yg berdoa "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami
keberkahan di dunia” & tiada keberkahan baginya di akhirat #201 & di antara mereka ada yg berdoa,
"Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia & di akhirat
& peliharalah kami dari azab siksa api neraka" #202 “Mereka itulah yg mendapat bagian dari apa yg
mereka usahakan & Allah SWT Maha Cepat perhitunganNya”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Anandaku & Adindaku sekalian,
Kalian masih muda. Masa
depan kalian masih panjang. Jalan hidup kalian masih panjang. Kalian sudah
harus mengukir masa depan kalian sedini mungkin. Belajar yg rajin u/ mengukir
masa depan kalian. Berusaha & berdoa u/ mengukir masa depan kalian. Setelah
kalian sukses mengukir masa depan kalian, kalian akan memetik hasilnya. Kalian
akan ingat pesan orang tua & guru di sekolah. Jasa orang tua & guru
terrasa setelah kalian beranjak dewasa. Orang tua adalah mentor seumur hidup.
Guru adalah mentor di sekolah. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Jangan
lupa sholat 5 waktu. Hargailah waktu. Hargailah zaman muda kalian. Doa orang
tua kalian mengiringi kalian dalam mengukir masa depan kalian.
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT
memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian.
Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita
semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita
semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti
menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan
nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan
nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar