Senin, 05 Desember 2016

Orang tua yang durhaka

Khutbah #1

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT & mengagungkan AsmaNya. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya bercocok tanam menyempurnakan saham iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku selama kehidupan kita di dunia ini, dari hari lahir kita ke dunia hingga kita menghembuskan nafas terakhir.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati & mengambil I’tibar dari satu tema: “ORANG TUA YANG DURHAKA”

Sidang Jumat yg direstui Allah SWT,

Putra putri kita adalah manifestasi saham akhirat. Anugerah Allah SWT u/ kita. Kehadiran putra putri kita menyempurnakan kehidupan kita. Anak itu 7 tahun pertama raja. 7 tahun #2 sahabat. 7 tahun #3 tergantung 14 tahun sebelumnya. Bisa jadi teman, bisa jadi musuh. Kehidupan anak selama 14 tahun menentukan anak pada 7 tahun #3. Orang tua banyak yg mengeluh karna anaknya melawan, tidak patuh, tidak hormat. Jangan serta merta menyalahkan anak begitu saja. Audit dulu diri kita. Kesalahan yg telah kita perbuat kepada anak. Orang tua tidak selalu benar. Anak tidak selalu salah.

Firman Allah SWT surah Ibrahim #40: “Wahai Tuhanku, jadikan aku & anak cucuku orang yg mendirikan sholat. Wahai Tuhan kami, maqbulkanlah doaku”

Sidang Jumat yg diberkahi & direstui Allah SWT,

Bila anak durhaka kepada orang tua, pasti ada sebabnya. Sebenarnya sebelum anak durhaka kepada orang tua, orang tua sudah durhaka kepada anaknya. Orang tua otoriter, orthodox yg membuat anak durhaka kepada orang tua. Sikap orang tua otoriter & orthodox mencetak anak, memaksakan kehendak kepada anak, tidak menghargai pendapat anak, pilihan anak, tidak memberikan pilihan kepada anak membuat anak menjauhi orang tua. Anak memang betul harus patuh kepada orang tuanya, tapi patuh karna hormat. Anak yg dididik dengan pola didik otoriter, orthodox patuh karna takut. Anak merasa selalu salah, kalah, tidak pernah benar. Bila benar, disalahkan. Bila anak memberitahu orang tuanya tentang perkara yg benar, anak disalahkan, anak dibilang melawan. Orang tua tidak mau mendengarkan pendapat anak, mematahkan pendapat anak yg benar. Bila anak kita masih kecil, jangan dibentak. Bila anak kecil dibentak, saraf di otaknya akan putus. Perkembangan anak terhambat karna perlakuan otoriter, orthodox, over protektif dari orang tua. Itu membentuk karakter buruk bagi anak. Bila anak terbiasa dikerasin, dimarahin sejak kecil, anak akan memberontak. Karakter buruk anak akan tertanam pada pribadinya sampai dewasa.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah. Orang tuanya yg membuatnya Yahudi, Nasrani, Majusi”

Firman Allah SWT surah At Tahrim #6: “Wahai orang” yg beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka”

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Orang tua yg over protektif cenderung tidak memberikan kepercayaan kepada anaknya. Orang tua menganggap anaknya masih anak kecil. Orang tua bersikap terlalu menuntut kepada anak melebihi kemampuan anak. Bila kita mendukung putra putri kita, kita tidak menuntut terlalu tinggi kepada mereka, mereka bisa mewujudkan segala tujuan hidup mereka dengan baik. Mereka berusaha semaksimal mungkin supaya mencapai harapan orang tuanya bahkan lebih dari itu. Orang tua akan bangga dengan pencapaian anak. Kehidupan mereka tenang, aman, damai. Bila kita menuntut terlalu tinggi kepada putra putri kita, mereka tidak bisa memenuhi tuntutan kita. Mereka menjadikan tuntutan kita itu beban berat u/ mereka. Sikap otoriter & orthodox orang tua sangat ditakuti anak. Anak cenderung menyendiri & menjauhi orang tuanya. Anak takut terbuka dengan orang tua karna takut dimarahin, disalahkan, disudutkan. Bila anak pulang sekolah bad mood karna nilai ulangan jelek dapat 5, jangan langsung dimarahin. Tanya kepada anak dengan baik”. Biarkan anak bercerita dulu. Jangan disela bila anak sedang cerita. Kita sambil audit diri. Jangan membandingkan anak kita dengan orang lain. Anak merasa iri, minder bila dibandingkan dengan orang lain. Jangankan dengan orang lain, sama saudara kandungnya saja tidak boleh. Setiap anak mempunyai potensi yg berbeda. Setiap anak mempunyai keunikan sendiri”.

Firman Allah SWT surah Thaha #132: “& perintahkan keluargamu u/ sholat & sabar dalam mendirikannya. Kami tidak menuntut rezeki kepada kamu. Kami yg akan menganugerahkan rezeki kepada kamu. & akhir yg baik di hari kiamat bagi orang yg bertaqwa”

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Sikap teladan orang tua menjadi teladan yg patut dalam mendidik anak. Kita lebih mudah mendidik anak dengan teladan yg baik. Bila kita buang sampah sembarangan di depan anak, anak buang sampah sembarangan, kemudian kita omelin anak kita. Anak kita tidak salah. Kita yg salah buang sampah sembarangan di depan anak. Anak tinggal meniru perbuatan kita. Jangan marahin anak di depan orang lain. Anak akan malu, minder, takut dengan orang tua. Anak akan berontak dengan orang tua. Perlakuan orang tua otoriter & orthodox kepada anak akan menimbulkan dampak negatif dalam kehidupan anak.

Pernah suatu hari, ada seorang ayah mengadukan anaknya yg durhaka kepada Umar Bin Khattab. Umar Bin Khattab bertanya benarkah apa yg terjadi kepada anak itu. Anak itu menjawab “benar”. Anak itu bertanya “Bukankah anak juga punya hak?”. Umar Bin Khattab menjawab “benar”. Anak itu bertanya “Apakah hak orang tua terhadap anak?”. Umar Bin Khattab menjawab, “Memilih wanita yg sholehah, memberi nama yg baik, mengajarkan Al Quran”. Anak itu berkata “Wahai amirul mu’minin, tidak satupun hak itu dipenuhinya. Ibuku adalah bekas seorang budak Majusi kulit hitam legam. Dia memberiku nama ju’lan (tikus). Dia tidak mengajarkanku satupun huruf Al Quran”. Umar Bin Khattab memarahi sang ayah itu, “Apakah kamu datang u/ mengadukan sikap durhaka kepadaku? Kamu telah durhaka kepadamu sebelum anakmu durhaka kepadamu”.

Bila kita memilih wanita menjadi istri kita harus teliti. Jangan sembarangan wanita. Pilih wanita yg beragama Islam, yg sholehah. Tidak jadi masalah kita mau wanita yg cantiknya sekaliber Qori Sandioriva, Vicky Shu, Prilly Latuconsina, Irish Bellah, Dinda Kirana, Elvira Devinamira. Kita memberi nama anak dengan nama yg baik. Berikan nama lelaki u/ putra kita. Berikan nama wanita u/ putri kita. Jangan berikan nama lelaki u/ wanita. Jangan berikan nama wanita u/ lelaki. Nama itu doa orang tua u/ anak. Ajarkan anak membaca Al Quran sejak dini.

Firman Allah SWT surah Ath Thur #21: “& orang yg beriman beserta anak cucu mereka yg mematuhi mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di surga) & Kami tidak mengurangi sedikitpun pahala amaliyah kebajikan mereka. Setiap orang terikat atas apa yg diperbuatnya”

“fa’tabiruu yaa ulil albab”

Khutbah #2

Sidang Jumat hafizhakumullah SWT,

Jangan pelit dengan Allah SWT. Dalam 24 jam, Allah SWT minta 25-30 menit saja u/ sholat 5 waktu @5 menit. 23,5 jam yg lainnya bebas u/ kita. Dalam seminggu, Allah SWT minta hari Jumat saja u/ Jumatan karna Jumat adalah penghulu segala hari. Itupun waktu Zuhur saja selama 30 menit. Dengarkan khutbah Jumat & sholat total 30 menit. Hari yg lainnya, Sabtu sampai Kamis bebas u/ kita. Dalam sebulan, Allah SWT minta 3 hari saja tanggal 13-15 hijriyah u/ puasa sunnah hari putih (ayyamul bidh). Tanggal 13-15 hijriyah saban bulan disebut hari putih karna malam harinya bulan purnama. Itupun sunnah tidak diwajibkan kepada kita. Dalam setahun, Allah SWT minta bulan Ramadhan saja u/ puasa karna Ramadhan adalah penghulu segala bulan. Kita puasa 14 jam saja selama 30 hari. Di bulan Ramadhan, 14 jam kita puasa, 10 jam kita berbuka. Kita puasa dari Subuh sampai Magrib. Waktu Magrib kita buka puasa sampai Subuh. Bulan Syawal sampai Sya’ban bebas u/ kita.

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar