Jumat, 16 Desember 2016

Kehidupan merantau sementara

Khutbah #1

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT & mengagungkan AsmaNya. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya bercocok tanam menyempurnakan saham iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku selama kehidupan kita di dunia ini, dari hari lahir kita ke dunia hingga kita menghembuskan nafas terakhir.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati & mengambil I’tibar dari satu tema: “KEHIDUPAN MERANTAU SEMENTARA”

Sidang Jumat yg direstui Allah SWT,

Kehidupan dunia ini hanyalah merantau sementara waktu saja. Bila kita merantau ke luar negri, kita pasti kangen dengan ibu pertiwi. Kita pasti tidak sabar ingin pulang ke Negara kita sendiri. Kita merantau ke Malaysia, kangen Indonesia. Kita merantau ke Brunei Darussalam, kangen Indonesia. Kita merantau ke Dubai, kangen Indonesia. Jangankan merantau jauh, merantau di ASEAN saja kangen Indonesia. Jangankan merantau ke luar negri, merantau ke luar kota saja, kangen kampong halaman kita. Merantau ke Padang, kangen Jakarta. Merantau ke Bangka Belitung, kangen Jakarta. Merantau ke Batam, kangen Jakarta. Bila kita asli berdarah Bangka Belitung, kita hijrah ke Jakarta, pasti kangen Bangka Belitung. Bila kita lahir di Bangka Belitung, besar di Jakarta, kita tidak terlalu kangen Bangka Belitung. Kita lebih kangen Jakarta. Bila kita lahir di Tanjung Pinang, besar di Jakarta, hijrah ke Batam, kita lebih kangen Jakarta. Kita tidak terlalu kangen Tanjung Pinang. Lain cerita dengan orang Sumatera Barat. Mental orang Sumatera Barat itu mental perantau. Banyak sekali orang Padang yg hijrah dari Padang ke Jakarta. Orang Padang maju di tempat merantau. Film “Merantau” yg dibintangi Iko Uwais, suami Audy, menceritakan latar belakang kehidupannya di ranah Minang, Sumatera Barat. Iko Uwais merantau ke Jakarta dalam film “Merantau”.

Firman Allah SWT surah Al Ankabut #57: “Setiap yg bernyawa pasti mati. Kemudian hanya kehadirat Kami kamu akan dikembalikan”

Sidang Jumat yg diberkahi & direstui Allah SWT,

Setiap orang yg merantau pasti kangen kampung halamannya. Bila perantau pulang ke Negara asalnya umumnya & kampung halamannya khususnya, dia pasti senang sekali. Dia tidak sabar ingin segera bertemu keluarganya, teman”nya, tetangganya, rekan sejawatnya di Negara asalnya & di kampung halamannya. Lain cerita dengan merantau di dunia & kampung halaman akhirat. Bila kita kembali ke kampung halaman akhirat, kita tidak senang. Kita lebih senang merantau di dunia. Kita semua adalah perantau di dunia ini. Kita semua adalah imigran akhirat. Ibarat kita merantau ke luar negri, kita punya passport u/ masuk Negara perantauan & visa surat izin kita tinggal di Negara perantauan. Di visa itu tertulis izin dan durasi berapa lama kita tinggal di Negara perantauan. Bila izin tinggal kita di Negara perantauan sudah habis, kita harus pulang ke Negara kita sendiri. Bila kita tinggal lebih lama dari waktu yg ditentukan visa, kita dideportasi ke Negara kita.

Begitu juga kehidupan kita di dunia ini. Kita semua sudah diberikan passport & visa dari Allah SWT di dunia ini. Passport kita sudah dicap stempel Allah SWT. Visa kita itu sudah tercantum berapa lama izin tinggal kita di dunia ini. Allah SWT tidak mungkin mendeportasi kita ke akhirat. Selama izin tinggal kita masih berlaku di dunia ini, kita masih diberikan kehidupan di dunia ini. Allah SWT memegang semua passport & visa hamba”Nya.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Jadilah kamu di dunia ini perantau"

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Izin tinggal perantau akhirat di dunia kurang lebih 60-70 tahun. Bila izin tinggal kita di dunia telah habis, kita harus kembali kehadirat Allah SWT. Allah SWT sudah mengelompokkan kloter kematian kita masing”. Kita tidak tau kloter berapa kematian kita. Kita tidak tau siapa saja yg 1 kloter kematian dengan kita. Kita lahir ke dunia sudah ada kloter kelahiran. Kita mati juga ada kloter kematian. Walaupun kita lahir ke dunia & mati sendiri”, pasti ada yg 1 kloter kelahiran & 1 kloter kematian dengan kita. Masa berlaku kehidupan Baginda Rasulullah SAW di dunia ini 63 tahun. Bila kita telah tiba di usia 60 tahun, hati”. Itu warning kematian kita akan segera tiba. Banyak warning kematian di usia 60 tahun: rambut putih, gigi keropos, tulang keropos, jalan sudah lambat, tidak kuat lagi jalan jauh, makan sudah susah, tidak seenak zaman muda, makan bubur, ngomong ngawur, otak sudah pikun, ingatan sudah banyak yg lupa, pandangan sudah kabur, pendengaran tidak jelas, penyakit datang silih berganti, bolak balik keluar masuk rumah sakit. Bila kita menghembuskan nafas terakhir di usia 63 tahun, masa berlaku kehidupan kita sama dengan masa berlaku kehidupan Baginda Rasulullah SAW. Bila usia kita berhasil melewati 63 tahun, itu bonus usia dari Allah SWT. Usia 60 tahun adalah hari tua & usia senja kita. Kehidupan kita di dunia ini sudah sore. Bila hari sudah sore, kita tinggal menunggu matahari terbenam saja. Bila kehidupan kita di dunia ini sudah sore, kita sudah capek merantau di dunia, kita tinggal menunggu kematian tiba.

Firman Allah SWT surah Al Jumu’ah #8: Katakanlah wahai Muhammad, “Sungguh mati yg kamu lari darinya, dia pasti akan menemukanmu, kemudian kamu akan dikembalikan kehadirat Allah SWT yg mengetahui yg gaib & yg nyata kemudian Dia berikan kepadamu apa yg telah kamu kerjakan”

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Usia umatku rata” 60-70 tahun”

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Banyak perantau dunia yg menyalahgunakan izin tinggalnya di dunia ini. Dia berpikir orientasinya dunia. Dia tidak berpikir bahwa dia perantau yg berasal dari akhirat. Dia hanya merantau ke dunia. Dia akan kembali kehadirat Allah SWT bila izin tinggalnya di dunia telah habis. Sudah dapat gaji, tunjangan, asuransi, dia sibuk korupsi. Srikandi di rumah diceraikan, rumah tangga bubar, ganti srikandi baru. Srikandi baru belum tentu lebih baik atau sebaik srikandi rumah. Gaji Rp 1 milyar foya”. Banyak orang yg terpedaya setelah dapat uang Rp 1 milyar. Uang  itu disalahgunakan. Kehidupan pilot, pramugari, awak pesawat sarat dengan hedonisme. Pilot, pramugari sering nongkrong, kumpul” sampai lupa waktu. Banyak pilot & pramugari yg tidak sholat 5 waktu. Kehidupan crew pesawat lebih dominan kumpul” dengan teman” penerbangan dibandingkan kumpul kembali dengan keluarga. Banyak pilot & pramugari yg jarang kumpul” silaturrahim dengan teman” di dunia normal. Pilot itu memang gajinya mahal karna resiko tinggi tapi tidak menikmati hidup. Nahkoda gajinya kurang lebih sama atau lebih mahal lagi dari pilot. Nahkoda berlayar ½ tahun. Gaji mahal tapi tidak menikmati hidup. Kehidupan hedonisme juga merambah dunia hiburan. Kehidupan selebritis sangat hedonisme. Banyak artis yg kawin cerai.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Dunia adalah penjara orang yg beriman & surga orang kafir”

Firman Allah SWT surah Al A’la #16 & #17: #16 “Sedangkan kamu memlih kehidupan dunia” #17 “Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik & lebih kekal”

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Kehidupan merantau di dunia ini ibarat kita singgah duduk makan & minum saja sebelum kita melanjutkan perjalanan yg lebih jauh lagi sampai kita tiba di tujuan kita. Ibarat kita naik pesawat dari Jakarta ke Tokyo via Seoul. Kita transit di Seoul sebelum kita melanjutkan penerbangan ke Tokyo. Kita transit di Korea Selatan sebelum terbang ke Jepang. Route penerbangan kita Jakarta – Seoul – Tokyo. Kita naik pesawat dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan via Kuala Lumpur. Kita transit di Kuala Lumpur sebelum kita melanjutkan penerbangan ke Bandar Seri Begawan. Kita transit di Malaysia sebelum terbang ke Brunei Darussalam. Route penerbangan kita Jakarta – Kuala Lumpur – Bandar Seri Begawan. Route kehidupan kita akhirat – dunia – akhirat.

Selama kita merantau di dunia ini, kita harus bercocok tanam saham amaliyah sholeh. Saham akhirat yg kita tanam di dunia akan balik modal di akhirat. Kita akan memetik saham akhirat yg kita tanam di dunia. Bila kita punya uang tabungan di Maybank Rp Rp 60 juta, HSBC Rp 120 juta, BRI Rp 120 juta, tabungan 1 juta ringgit Malaysia, 1 juta ringgit Brunei, tabungan euro, tabungan dollar lengkap semua: dollar Amerika, dollar Australia, dollar New Zealand, dollar Singapore, semua itu akan habis. Bila kita sedekah jariyah @least Rp 2.000, itu saham akhirat kita yg kekal di sisi Allah SWT. Uang yg kita sumbangkan sebagai sedekah jariyah itu, berkahnya 700x. Kembaliannya Rp 1.400.000 atau mungkin bisa lebih. Kita adakan bakti sosial u/ 1000 warga kurang mampu termasuk fakir miskin & anak yatim. Kita sumbangkan 1000 paket nasi hoka” bento @Rp 100.000 = Rp 100.000.000 = Rp 100 juta. Kita sudah menyumbang Rp 100 juta hoka” bento. Kembaliannya Rp 100.000.000 x 700 = Rp 70.000.000.000 (Rp 70 milyar) paket nasi hoka” bento. Kita menyumbang 1000 porsi sate Padang @Rp 16.000 = Rp 16.000.000 = Rp 16 juta. Kita sudah menyumbang Rp 16 juta sate Padang. Kembaliannya Rp 16.000.000 x 700 = Rp 11.200.000.000 (Rp 11,2 milyar).

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #200-#202: #200 Bila kamu telah menyempurnakan ibadah haji kamu, maka berzikirlah kamu dengan menyebut nama Allah SWT sebagaimana kamu membanggakan nenek moyang kamu atau lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yg berdoa "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia” & tiada keberkahan baginya di akhirat #201 & di antara mereka ada yg berdoa, "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia & di akhirat & peliharalah kami dari azab siksa api neraka" #202 “Mereka itulah yg mendapat bagian dari apa yg mereka usahakan & Allah SWT Maha Cepat perhitunganNya”

“fa’tabiruu yaa ulil albab”

Khutbah #2

Sidang Jumat yg diberkahi & direstui Allah SWT,

Dunia adalah alam persinggahan. Akhirat adalah alam tujuan. Dunia adalah tempat transit kita sementara waktu. Akhirat adalah tempat tujuan kita yg kekal abadi. Dunia adalah negri ujian. Akhirat adalah negri pembalasan. Dunia adalah tempat bercocok tanam. Akhirat adalah tempat memetik hasil. Dunia adalah tempat menanam saham akhirat. Akhirat adalah tempat balik modal saham yg kita tanam di dunia. Dunia adalah tempat merantau. Akhirat adalah kampung halaman. Dunia adalah tempat petualangan. Akhirat adalah tempat tinggal kita. Dunia adalah sekolah kita. Akhirat adalah domisili kita.

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Jangan pelit dengan Allah SWT. Dalam 24 jam, Allah SWT minta 25-30 menit saja u/ sholat 5 waktu @5 menit. 23,5 jam yg lainnya bebas u/ kita. Dalam seminggu, Allah SWT minta hari Jumat saja u/ Jumatan karna Jumat adalah penghulu segala hari. Itupun waktu Zuhur saja selama 30 menit. Dengarkan khutbah Jumat & sholat total 30 menit. Hari yg lainnya, Sabtu sampai Kamis bebas u/ kita. Dalam sebulan, Allah SWT minta 3 hari saja tanggal 13-15 hijriyah u/ puasa sunnah hari putih (ayyamul bidh). Tanggal 13-15 hijriyah saban bulan disebut hari putih karna malam harinya bulan purnama. Itupun sunnah tidak diwajibkan kepada kita. Dalam setahun, Allah SWT minta bulan Ramadhan saja u/ puasa karna Ramadhan adalah penghulu segala bulan. Kita puasa 14 jam saja selama 30 hari. Di bulan Ramadhan, 14 jam kita puasa, 10 jam kita berbuka. Kita puasa dari Subuh sampai Magrib. Waktu Magrib kita buka puasa sampai Subuh. Bulan Syawal sampai Sya’ban bebas u/ kita. Contact call centre Allah SWT 24434. Follow twitter Allah SWT @AlQuran. Follow twitter Baginda Rasulullah SAW @AlQuran&AsSunnah.

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar