Sabtu, 26 November 2016

Sikap toleransi yg telah pudar

Khutbah #1

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT & mengagungkan AsmaNya. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya bercocok tanam menyempurnakan saham iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku selama kehidupan kita di dunia ini, dari hari lahir kita ke dunia hingga kita menghembuskan nafas terakhir.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati & mengambil I’tibar dari satu tema: “SIKAP TOLERANSI YANG TELAH PUDAR”

Ikhwah fillah,

Sikap toleransi orang Jakarta memang telah pudar. Masyarakat Jakarta dewasa ini telah hilang sikap toleransinya. Kita kehilangan image orang Jakarta yg dulu ramah, peduli, toleransi. Orang Jakarta sekarang bukan orang Jakarta yg dulu lagi. Norma toleransi yg diajarkan sejak kecil, sejak SD seakan sudah tidak berlaku lagi di zaman sekarang dewasa ini. Bila dibandingkan generasi dulu & generasi sekarang jauh banget bedanya. Generasi dulu menjunjung tinggi normal toleransi di atas rata”. Generasi zaman sekarang sudah tidak kenal lagi dengan toleransi yg diajarkan para pendahulunya.

Firman Allah SWT surah Al Isra #37&#38: #37 “& jangan kamu berjalan di muka bumi dengan sombong karna sungguh kamu tidak dapat menembus bumi & tidak mampu menjulang setinggi gunung” #38 “Semua itu kejahatan yg dibenci di sisi Tuhanmu”

Sidang Jumat yg direstui Allah SWT,

Sikap toleransi adalah sikap sopan santun terhadap orang lain. Di bis umum, bila ada ibu hamil, ibu yg gendong bayi, orang tua yg lanjut usia, kasih tempat duduk. Banyak anak muda yg tidak peduli lagi dengan mereka yg lebih membutuhkan tempat duduk. Mereka cuek saja sambil main HP, buka facebook, buka path, chatting, dengerin musik. Orang lewat tidak bilang permisi. Orang telah membantu kita tidak bilang terima kasih. Padahal Allah SWT menitipkan berkahNya lewat tangan orang lain. Bila salah tidak sengaja tidak bilang maaf. Di jalan raya, pindah jalur tidak pakai lampu sign. Orang menyebrang sembarangan. Tidak peduli mobil & motor yg melaju dengan kencang. Motor tidak punya toleransi terhadap mobil. Jangankan mobil, sesama motor saja tidak punya toleransi. Orang tidak mau kasih jalan kepada pengguna jalan yg lain. Jalan itu fasilitas umum bukan fasilitas pribadi. Jakarta terlalu macet membuat orang menjadi emosi & egois.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Tidak akan masuk surga di dalam hatinya ada kesombongan seberat zarrah”. Ada seseorang yg bertanya, “Bagaimana dengan orang yg suka pakai baju & sandal yg bagus?”. Baginda Rasulullah SAW menjawab, “Sungguh Allah SWT suka dengan keindahan. Sombong itu bila kamu menolak kebenaran & meremehkan orang lain”

Firman Allah SWT surah Gafir #60: & Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kehadiratKu niscaya akan Aku maqbulkan bagi kamu. Sungguh orang yg menyombongkan diri dari menyembahKu, tempat kembalinya adalah neraka jahannam”

Sidang Jumat yg diberkahi & direstui Allah SWT,

Semua orang terlalu sibuk dengan gadget 24 jam. Gadget membentuk sifat egois & melumpuhkan silaturrahmi. Kita asyik berlayar dengan gadget tidak peduli dengan sekitar kita. Di group chat janjian mau ketemuan. Setelah ketemuan, ngobrol dengan gadget masing”. Bila seperti itu, mendingan chat  group saja dari rumah masing”. Di pengajian sementara ustadz ceramah sibuk dengan gadget. Bahkan di waktu Jumatan, selama khatib sedang khutbah, Jemaah sibuk dengan gadget. Bila kita ajak ngobrol, dia sibuk dengan gadgetnya. Dia tidak peduli dengan orang lain di sekitarnya. Anak” usia dini sudah kenal gadget. Anak” sibuk dengan gadget.

Firman Allah SWT surah Al Asr #1-#3: #1 “Demi masa” #2 “Sungguh manusia dalam kerugian” #3 “Kecuali orang” yg beriman & yg beramal kebajikan serta saling menghimbau u/ kebajikan & saling menghimbau dengan kesabaran”

“fa’tabiruu yaa ulil albab”

Khutbah #2

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Jangan pelit dengan Allah SWT. Dalam 24 jam, Allah SWT minta 25-30 menit saja u/ sholat 5 waktu @5 menit. 23,5 jam yg lainnya bebas u/ kita. Dalam seminggu, Allah SWT minta hari Jumat saja u/ Jumatan karna Jumat adalah penghulu segala hari. Itupun waktu Zuhur saja selama 30 menit. Dengarkan khutbah Jumat & sholat total 30 menit. Hari yg lainnya, Sabtu sampai Kamis bebas u/ kita. Dalam sebulan, Allah SWT minta 3 hari saja tanggal 13-15 hijriyah u/ puasa sunnah hari putih (ayyamul bidh). Tanggal 13-15 hijriyah saban bulan disebut hari putih karna malam harinya bulan purnama. Itupun sunnah tidak diwajibkan kepada kita. Dalam setahun, Allah SWT minta bulan Ramadhan saja u/ puasa karna Ramadhan adalah penghulu segala bulan. Kita puasa 14 jam saja selama 30 hari. Di bulan Ramadhan, 14 jam kita puasa, 10 jam kita berbuka. Kita puasa dari Subuh sampai Magrib. Waktu Magrib kita buka puasa sampai Subuh. Bulan Syawal sampai Sya’ban bebas u/ kita. Contact call centre Allah SWT 24434. Follow twitter Allah SWT @AlQuran. Follow twitter Baginda Rasulullah SAW @AlQuran&AsSunnah.

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar