Khutbah #1
Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,
Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT & mengagungkan AsmaNya. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan api iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku selama kehidupan kita di dunia ini, dari hari lahir kita ke dunia hingga kita menghembuskan nafas terakhir.
Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati & mengambil I’tibar dari satu tema: “BILA BERKAH WAKTU TELAH DICABUT”
Sidang Jumat yg direstui Allah SWT,
Sungguh dunia ini sudah tua. Sudah 2016 tahun atau lebih. Sadar atau tidakkah kita, dunia ini sudah di ambang kiamat. Tanda” kiamat sudah banyak terjadi. Bibit & benih kiamat ditanam dengan kiamat kecil dulu. Sudah banyak kiamat kecil yg terjadi. Mungkin ada yg belum terjadi. Mungkin sudah semua terjadi. Mungkin hanya tinggal tunggu kiamat besar yg terjadi. Tahun 1437 telah usai, telah berganti ke 1438. Tahun 2016 ternyata juga sudah 10 bulan. Sudah tinggal November & Desember saja. 2 bulan lagi tahun 2017. Perasaan baru semalam kita menunggu jam 12 tengah malam tibanya tahun 2016. Semalam itu 10 bulan yg lalu. Sekali lagi, sadar atau tidakkah kita, di akhir zaman ini, waktu begitu cepat sekali berlalu. Jumatan demi Jumatan telah kita lewati. Khutbah demi khutbah saban Jumat telah kita dengarkan. Perasaan kita baru bangun pagi, baru sholat Subuh, baru mandi pagi, kita berangkat ke kantor jam 5 atau jam 6. Tiba di kantor jam 7 atau 7.30. Tiba” sudah jam 11 saja. Jam 11 kita sudah harus siap” u/ Jumatan. Khatib naik mimbar, masuk waktu Zuhur, azan Jumat dikumandangan u/ memanggil kita Jumatan. Setelah Jumatan, kita makan siang, balik kantor. Kita lanjutkan pekerjaan kita. Azan Ashar telah memanggil kita u/ sholat Ashar. Tidak terasa jeda antar waktu sholat. Setelah sholat Ashar, kita siap” mau pulang. Kita tunggu Magrib dulu baru pulang. Bila ada pekerjaan yg mau kita selesain, kita selesain. Bila pekerjaan sudah selesai sebelum pulang, belum masuk waktu Magrib, kita main gadget, browsing di laptop, nonton youtube. Ini terasa lama menunggu waktu Magrib. Lain cerita bila pekerjaan kita banyak yg harus diselesain. Tiba” sudah azan Magrib. Belum kelar kerjaan kita, lanjut lagi sampai selesai. Kemudian azan Isya. Bagi yg pulang habis Magrib, langsung pulang ke rumah melewati macetnya Jakarta. Bagi yg menunggu macet, pulang jam 7.30 atau jam 8. Tiba di rumah kita sudah capek. Kita makan malam. Tiba” sudah jam 9, jam 10 saja. Kita langsung tidur. Begitu fenomena yg terjadi di Jakarta saban hari. Pergi gelap, pulang gelap. Berangkat sebelum mataharti terbit. Pulang setelah matahari terbenam.
Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Hari kiamat tidak akan terjadi sampai waktu terlalu cepat berlalu. Setahun ibarat sebulan. Sebulan ibarat seminggu. Seminggu ibarat sehari. Sehari ibarat sejam. Sejam ibarat bara api”
Ikhwatal Islam,
Sungguh setiap insan dibekali waktu 24 jam sehari semalam. Di akhir zaman ini, kita merasakan waktu 24 jam itu tidak cukup. Kita terlalu sibuk dengan pekerjaan kita saban hari. Ada yg merasakan waktu 24 jam itu cukup. Ada yg merasakan waktu 24 jam itu tidak cukup. Dalam 24 jam, 8 jam waktu kita bekerja, 8 jam waktu kita tidur, 8 jam waktu lain”. Waktu lain” bebas kita isi dengan acara kita sendiri. Dalam 30 hari, 10 hari kita bekerja, 10 hari kita tidur, 10 hari waktu lain” kita. Dalam 12 bulan, 120 hari kita bekerja, 120 hari kita tidur, 10 hari waktu lain” kita. 4 bulan bekerja, 4 bulan kita tidur, 4 bulan waktu lain” kita. Bila waktu hidup kita di dunia ini 60 tahun, 20 tahun waktu kita bekerja, 20 tahun kita tidur, 20 tahun waktu lain” kita. Jadi waktu bebas kita dalam kehidupan yg u/ kita sendiri hanya 20 tahun saja. Dalam 24 jam, kita bekerja 8 jam. Itu sudah dipotong waktu istirahat siang 1 jam, makan siang, sholat Zuhur. Ditambah lagi bila hari Jumat, waktu Jumatan & makan siang 1,5 jam. Waktu efektif kita bekerja 7 jam dari jam 8 sampai jam 4 sore. Di hari Jumat, waktu efektif kita bekerja menjadi 6,5 jam. Dalam 7 jam itu, dipotong lagi waktu ngobrol, ngopi, merokok, ke toilet, main HP, menelepon, terima telepon. Kita anggap bila ditotalin ½ jam. Bila ada tamu melayani tamu 15-30 menit. Bila ditotalin 1 jam. Tinggal 6 jam waktu efektif kerja kita. Bila dipotong lg dengan meeting di jam kerja, tinggal 5 jam waktu efektif kerja kita. Banyak sekali gangguan kita di jam kerja. Waktu tempuh normal perjalanan kita berangkat kantor 1 jam. Bila pulang kantor jam 4, jarak yg harusnya waktu tempuhnya 1 jam, bisa 2 jam, bisa 3 jam. Kita tiba di rumah jam 7 malam. Hilang sholat Magrib. Banyak orang Jakarta yg pulang kerja habis Magrib jam 7. Pulang jam 7, tiba di rumah jam 8. Bahkan ada yg pulang dari kantor jam 8, jam 9. Bila jam 8, tiba di rumah jam 9. Bila jam 9, tiba di rumah jam 10. Tiba di rumah kita sudah capek. Kita sudah ingin tidur. Belum puas kita tidur malam, kita sudah harus bangun jam 4 pagi. Bila kantor jauh dari rumah, kita harus berangkat jam 5 pagi. Dalam 24 jam, waktu efektif ibadah kita hanya 30 menit (1/2 jam). Waktu kita tinggal 23,5 jam. Waktu lain” kita tinggal 7,5 jam. Dalam 7,5 jam itu, ½ jam waktu makan kita 3x @10 menit. Tinggal 7 jam waktu lain” kita. Semua itu tergantung kita bagaimana kita menyikapi waktu supaya cukup 24 jam.
Firman Allah SWT surah Al Asr #1-#3: #1 “Demi masa” #2 “Sungguh manusia dalam kerugian” #3 “Kecuali orang” yg beriman & beramal sholeh serta saling menasihati dengan kebenaran & saling menasihati dengan kesabaran”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Sidang Jumat hafizhakumullah,
Jangan pelit dengan Allah SWT. Dalam 24 jam, Allah SWT minta 25-30 menit saja u/ sholat 5 waktu @5 menit. 23,5 jam yg lainnya bebas u/ kita. Dalam seminggu, Allah SWT minta hari Jumat saja u/ Jumatan karna Jumat adalah penghulu segala hari. Itupun waktu Zuhur saja selama 30 menit. Dengarkan khutbah Jumat & sholat total 30 menit. Hari yg lainnya, Sabtu sampai Kamis bebas u/ kita. Dalam sebulan, Allah SWT minta 3 hari saja tanggal 13-15 hijriyah u/ puasa sunnah hari putih (ayyamul bidh). Tanggal 13-15 hijriyah saban bulan disebut hari putih karna malam harinya bulan purnama. Itupun sunnah tidak diwajibkan kepada kita. Dalam setahun, Allah SWT minta bulan Ramadhan saja u/ puasa karna Ramadhan adalah penghulu segala bulan. Kita puasa 14 jam saja selama 30 hari. Di bulan Ramadhan, 14 jam kita puasa, 10 jam kita berbuka. Kita puasa dari Subuh sampai Magrib. Waktu Magrib kita buka puasa sampai Subuh. Bulan Syawal sampai Sya’ban bebas u/ kita. Contact call centre Allah SWT 24434. Follow twitter Allah SWT @AlQuran. Follow twitter Baginda Rasulullah SAW @AlQuran&AsSunnah.
Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar