Selasa, 26 April 2016

Hutang piutang

Khutbah #1

Para Jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, kita duduk bersimpuh teriring bersyukur kita kehadirat Allah SWT atas segala berkahNya yg melimpah ruah. Shalawat & salam kita sempurnakan dari lubuk sukma kita keharibaan Baginda Rasulullah SAW, insan kamil, junjungan agung, penghulu segala nabi & rasul. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya kita menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku dari hari kelahiran kita sampai kita menghembuskan nafas terakhir.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghati satu tema: “HUTANG PIUTANG”

Sebelum kita mulai mimbar Jumat minggu ini, tinggalkan jual beli & segala urusan dunia, silahkan matikan atau silent HP. Jangan bicara, jangan berisik selama khutbah Jumat berlangsung. Isi dulu saf yg kosong di depan. Luruskan & rapatkan saf.

Ikhwatal Iman,

Jangan jadikan hutang sebagai kebiasaan. Jangan biasakan berhutang. Setiap manusia pasti pernah berhutang. Bila kita pinjam uang Rp 1 juta, kita berhutang Rp 1 juta. Kita harus mengembalikan uang Rp 1 juta. Hutang terjadi karna kita belanja boros. Ibarat kata pepatah “Besar pasak daripada tiang”. Kita harus menyesuaikan anggaran belanja dengan uang yg ada. Bila kita bekerja, saban bulan kita gajian. Setelah kita memperoleh gaji, kita harus mengatur pengeluaran. Bila kita sudah berrumah tangga, suami & istri bersama mengatur anggaran belanja rumah tangga. Makanan & minuman, sembako, kebutuhan sehari-hari. Kita harus bayar listrik, isi pulsa HP, beli paket internet HP, bayar internet rumah, uang sekolah putra putri kita. Manusia tidak terlepas dari pakaian (sandang), makanan (pangan), tempat tinggal (papan). Kebutuhan manusia ada 3 tingkat: kebutuhan pokok (primer), kebutuhan pelengkap (sekunder), kebutuhan mewah (tersier). Kebutuhan pokok mutlak harus dipenuhi. Kebutuhan pelengkap melengkapi kebutuhan pokok. Kebutuhan mewah itu eksklusif, branded, tidak mendesak u/ dipenuhi. Tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan mewah.

Firman Allah SWT surah Al Isra #27: “Sungguh orang yg boros itu saudara setan & setan itu ingkar kehadirat Tuhannya

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Hutang terjadi karna tuntutan hawa nafsu. Zaman sekarang dewasa ini banyak sekali wanita BPJS. Budget Pas”an Jiwa Sosialita. Mereka tidak punya banyak uang, rumah kos, rumah kontrakan tapi gayanya pamer baju bagus, tanktop mewah, you can see yg menonjolkan auratnya. Aurat wanita menggairahkan syahwat pria. Back to the topic. Mereka boros belanja online, hutang. Sudah tidak punya uang, hutang. Kartu kredit (credit card) yg kita gunakan bila belanja, saban bulan kita bayar sebanyak transaksi kita. Debit card kita tinggal gesek dari ATM kita saja. Dia belanja mematuhi hawa nafsu. Dia rela berhutang karna mematuhi hawa nafsu. Mobil kita Inova, Avanza. Tetangga punya CRV mau CRV. Orang punya audi mau audi. Beli CRV kredit. Beli audi juga kredit. Jakarta menjadi terlalu padat dengan motor karna dengan DP Rp ½ juta sudah bisa dapat motor. Saban bulan tetap harus bayar cicilan motor.

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #283: “& bila kamu dalam perjalanan, kamu tidak ada penulis, maka hendaklah ada barang jaminan. Tapi bila kamu mempercayai sebagian yg lain, hendaklah orang yg dipercaya itu menunaikan amanahnya & hendaklah dia bertaqwa kehadirat Allah SWT. & jangan kamu menyembunyikan kesaksian karna barangsiapa yg menyembunyikannya, sungguh hanya kotor. Allah SWT Maha Mengetahui apa yg kamu perbuat

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Sebaik” manusia di antara kamu adalah yg terbaik dalam membayar hutang

Syariat Islam menghimbau kita supaya kita menulis hutang kita supaya kita tidak lupa. Bila mahasiswa, anak kost hutang di warteg, Ibu warteg mencatat semua hutang anak kost, mahasiswa. Tulis siapa yg hutang, waktu hutang, hari, tanggal, bulan, tahun hutang.

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #282: “Wahai orang” yg beriman, bila kamu hutang piutang, hendaklah kamu menulisnya

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Islam mensyariatkan kita u/ tolong menolong dalam kebajikan. Bila kita berhutang, segera kita lunasi. Bila orang lain berhutang ke kita, ingatkan dia u/ melunasinya, tagih dia baik”. Jangan kita membebani penghutang dengan bunga yg tinggi. Itu namanya kita makan harta riba. Bila kita mampu meminjamkan uang ke orang yg berhutang, pinjamkan tapi jangan membebani dia. Bila tidak mampu, katakan saja dengan baik “maaf saya tidak bisa membantu anda”.

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #280: “& bila orang yg berhutang itu dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. & bila kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagi kamu bila kamu mengetahui

Baginda Rasulullah SAW pernah berhutang. Ada seseorang yg menagih hutang seekor unta. Baginda Rasulullah SAW menyuruh para sahabat supaya mencari unta yg usianya lebih tua dari lelaki penagih hutang itu.

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #245: “Barangsiapa yg meminjamkan Allah SWT dengan pinjaman yg baik, maka Allah SWT melipatgandakan ganti kepadamu dengan banyak. Allah SWT Maha Mendengar & Maha Mengetahui

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yg meninggal dunia masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebajikannya karna di hari kiamat tidak ada lagi dinar & dirham

fa’tabiruu yaa ulil albab

Khutbah #2

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.



1 komentar:

  1. Ustadz.. saya ini baru belajar khutbah ..
    sekiranya saya mohon ijin untuk copy paste postingan jenengan untuk saya sampaikan di mimbar jumat minggu depan >
    nuwun...

    BalasHapus