Khutbah #1
Ikhwatal Islam,
Syukur Alhamdulillah, di
hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh bersyukur
kehadirat Allah SWT atas segala berkahNya yg melimpah ruah. Shalawat & salam kita sempurnakan keharibaan Baginda agung
Rasulullah SAW, junjungan agung, insan kamil. Mimbar Jumat minggu ini
menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya
supaya kita menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi
segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda
Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram
khususnya & yg makruh umumnya.
Fardhu: Bila dikerjakan
berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah
SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan
tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini
menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya
supaya menghayati & mengambil I’tibar dari satu tema:
“JANGAN MENGEMIS, JANGAN
MINTA-MINTA, JANGAN MEMBERI KEPADA PENGEMIS”
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
Syariat Islam melarang
keras umatnya mengemis, minta”, memberi kepada pengemis karna semua itu
perbuatan tercela. Mengemis adalah perbuatan mencari uang, mencari rezeki
dengan cara minta”. Banyak sekali kita temukan pengemis berkeliaran. Di
Jakarta, pengemis beroperasi di pinggir jalan, halte bis, halte busway trans
Jakarta, terminal bis, sekolah, rumah sakit, lampu merah, jembatan
penyebrangan. Pengemis juga minta” dengan naik angkot, bis kota, metro mini,
kopaja. Pengemis ada nenek”, kakek” yg sudah tua, ibu”, bapak”, anak kecil.
Nenek”, ibu” yg mengemis menggendong bayi, membawa anak kecil u/ mengemis
bersama. Anak kecil yg dibawanya mengemis bersama belum tentu anaknya. Ibu” yg
menggendong bayi saat mengemis belum tentu bayinya, anak kandungnya. Nenek” yg
membawa anak kecil belum tentu cucunya. Pengemis suka beroperasi saat Jumatan. Mereka
menunggu Jumatan selesai karna Jumatan itu ladang basahnya pengemis. Duit
mengalir deras saat Jumatan. Di bulan Ramadhan, pengemis juga beroperasi saat
sholat taraweh di Masjid. Di hari raya Idul Fitri & Idul Adha, pengemis
juga beroperasi saat sholat Idul Fitri & Idul Adha di Masjid.
Firman Allah SWT surah Al
Isra #30: “Sungguh Tuhanmu melapangkan
rezeki bagi siapa yg Dia kehendaki & membatasi bagi siapa yg Dia kehendaki.
Sungguh Dia Maha Mengetahui & Maha Melihat hamba”Nya”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Lebih baik seseorang bekerja dengan
mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya daripada seseorang yg minta”
(mengemis) kemudian ada yg memberi atau tidak memberi kepadanya”
Ikhwah fillah,
Di Malaysia umumnya, di
Kuala Lumpur khususnya, juga banyak sekali pengemis berkeliaran dimana-mana.
Saya dulu belajar di Malaysia. Waktu zaman saya belajar di Malaysia dahulu,
pernah suatu hari, saya ke pasar malam u/ beli makanan u/ makan malam, ada
pengemis yg bawa HP. Sungguh sangat ironis sekali & tidak masuk akal. Dia
beli HP saja bisa tapi dia mengemis. Pengemis tidak pernah bawa HP bila
mengemis. Di Malaysia, pengemis beroperasi di pinggir jalan, stasiun LRT,
masjid. Mereka bawa tongkat sambal bawa tissue mengharap belas kasihan orang
supaya orang beli tissue sambil memberi pengemis. Buat Jemaah Jumat yg pernah
ke Malaysia atau pernah tinggal di Malaysia atau pernah belajar di Malaysia
atau pernah bertugas di Malaysia, pasti tau. Di Malaysia, pengemis tidak boleh
minta” di bis, LRT, monorail. LRT itu kereta dalam kota antara Kuala Lumpur
& Selangor. Monorail itu kereta dalam kota Kuala Lumpur saja. Selangor itu
negara bagian Malaysia yg terdekat & langsung berbatasan dengan Kuala
Lumpur. Selangor itu sudah di luar kota Kuala Lumpur. Jumatan di Malaysia juga
begitu, pengemis beroperasi saat Jumatan.
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Bila seseorang minta” (mengemis)
kepada sesama manusia, dia akan datang pada hari kiamat tanpa segumpal daging
di wajahnya”
Sidang Jumat
hafizhakumullah,
Mengemis & minta”
sering kali dijadikan modus operandi kejahatan. Pengemis itu banyak yg pura”
miskin, pura” sakit, pura” cacat, pura” buta, bura” bisu, pura” tuli. Mereka
tampil sedekil mungkin, sekumal mungkin dengan baju compang camping. Di bis
kota, metro mini, kopaja, ada yg mengemis langsung, baca syair, baca puisi,
baca sajak yg menjadi modus operandi mengemis & minta”. Mengamen itu
sebenarnya mengemis sambil bernyanyi. Joki 3 in 1 itu semua pengemis dengan menumpang
mobil yg melewati jalanan 3 in 1. Ada yg bawa kotak amal atas nama GNOTA,
pembangunan masjid, minta” di lampu merah. Bila ada pembangunan masjid, minta
sedekah di pinggir jalan mengharapkan uang dari pengguna lalu lintas. Itu
sangat mengganggu lalu lintas. Harusnya informasikan saja kepada umat Islam,
gunakan uang kotak amal setiap hari, uang kotak amal Jumatan, info dengan
transfer donasi jariyah ke bank. Pengemis itu dikerahkan agen. Setelai selesai
mengemis, mereka setor ke agen. Mereka memperoleh upah dari agen yg memakai
tenaga mereka. Agen pengemis itu sebenarnya mengeksploitasi pengemis.
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Barangsiapa yg minta” (mengemis),
padahal dia tidak fakir, maka dia seakan makan bara api”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Jangan memberi kepada
pengemis. Mengemis, minta”, memberi kepada pengemis itu tidak berkah di sisi
Allah SWT. Bila kita mau sedekah, waktu Jumatan kita sedekahkan uang kita ke
kotak amal Jumatan. Bila kita ke masjid, sedekahkan uang kita ke kotak amal
Masjid. Bila kita menyumbang u/ panti asuhan, datang saja langsung ke panti
asuhan atau transfer saja ke bank. Bila kita sedekah ke panti asuhan langsung,
petugas akan kasih kwitansi donasi ke kita. Harusnya kita adakan saja bakti
sosial, mengundang fakir miskin, warga yg tidak mampu ke bakti sosial. Kita
sumbangkan saja paket nasi hoka hoka bento u/ 1000 orang yg kurang mampu, warga
yg membutuhkan @Rp 100.000. Itu saja kita sudah menyumbang Rp 100.000 x 1000
orang = Rp 100.000.000 paket nasi hoka hoka bento. Kembaliannya disempurnakan
oleh Allah SWT Rp 100.000.000 x 700 = Rp 70.000.000.000 (Rp 70 Milyar) nett
bersih dari Allah SWT.
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #261: “Permisalan orang yg
menginfaqkan hartanya di jalan Allah SWT ibarat sebutir biji yg menumbuhkan 7
tangkai, pada setiap tangkai ada 100 biji. Allah SWT melipatgandakan bagi siapa
yg Dia kehendaki & Allah SWT Maha Luas & Maha Mengetahui”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Tangan di atas lebih baik daripada
tangan di bawah”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Mengemis (minta”) itu ibarat
mencakar wajahnya sendiri kecuali bila dia mengemis (minta”) pada penguasa atau
karna dia benar” butuh”
Ikhwatal Iman,
Baginda Rasulullah SAW
melarang keras kita mengemis, minta”, memberi kepada pengemis kecuali 3
golongan. Ini diberitakan Baginda Rasulullah SAW saat mengingatkan Qobishoh
melalui sabdanya: “Wahai Qobishoh,
sungguh mengemis itu haram kecuali u/ 3 orang: #1 orang yg menanggung hutang
orang lain, boleh mengemis sampai lunas #2 orang yg ditimba musibah yg
menghabiskan hartanya, boleh mengemis sampai dia memperoleh tonggak
kehidupannya #3 orang yg ditimpa penderitaan hidup sehingga ada 3 orang yg
berakal dari kaumnya berkata, “si Fulan betul-betul ditimpa penderitaan hidup”.
Mengemis di luar 3 perkara itu wahai Qobishoh haram & orang yg memakannya
berarti makan harta yg haram”
Firman Allah SWT surah An
Nisa #29: “Wahai orang” yg beriman,
jangan kamu saling makan harta dengan jalan yg bathil kecuali dalam perdagangan
berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. & jangan kamu membunuh
dirimu. Sungguh Allah SWT Maha Penyayang”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Sidang Jumat
hafizhakumullah,
Jangan mengemis, jangan
minta”, jangan memberi kepada pengemis. Memberi kepada pengemis itu tidak
berkah. Mengemis, minta”, memberi kepada pengemis, semua itu adalah perbuatan
yg hina & tercela.
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT
memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian.
Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita
semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita
semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti
menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan
nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan
nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar