Khutbah #1
Para Jemaah Jumat yg
diberkahi Allah SWT,
Syukur Alhamdulillah,
kita duduk bersimpuh teriring bersyukur kita kehadirat Allah SWT atas segala
berkahNya yg melimpah ruah. Shalawat & salam kita sempurnakan dari lubuk
sukma kita keharibaan Baginda Rasulullah SAW, insan kamil, junjungan agung,
penghulu segala nabi & rasul. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang
khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya kita
menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala
titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW
umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & makruh
umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku dari hari
kelahiran kita sampai kita menghembuskan nafas terakhir.
Fardhu: Bila dikerjakan
berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah
SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini
menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya
supaya menghati satu tema: “HUTANG PIUTANG”
Sebelum kita mulai mimbar
Jumat minggu ini, tinggalkan jual beli & segala urusan dunia, silahkan
matikan atau silent HP. Jangan bicara, jangan berisik selama khutbah Jumat
berlangsung. Isi dulu saf yg kosong di depan. Luruskan & rapatkan saf.
Ikhwatal Iman,
Jangan jadikan hutang
sebagai kebiasaan. Jangan biasakan berhutang. Setiap manusia pasti pernah
berhutang. Bila kita pinjam uang Rp 1 juta, kita berhutang Rp 1 juta. Kita
harus mengembalikan uang Rp 1 juta. Hutang terjadi karna kita belanja boros.
Ibarat kata pepatah “Besar pasak daripada
tiang”. Kita harus menyesuaikan anggaran belanja dengan uang yg ada. Bila
kita bekerja, saban bulan kita gajian. Setelah kita memperoleh gaji, kita harus
mengatur pengeluaran. Bila kita sudah berrumah tangga, suami & istri
bersama mengatur anggaran belanja rumah tangga. Makanan & minuman, sembako,
kebutuhan sehari-hari. Kita harus bayar listrik, isi pulsa HP, beli paket
internet HP, bayar internet rumah, uang sekolah putra putri kita. Manusia tidak
terlepas dari pakaian (sandang), makanan (pangan), tempat tinggal (papan). Kebutuhan
manusia ada 3 tingkat: kebutuhan pokok (primer), kebutuhan pelengkap
(sekunder), kebutuhan mewah (tersier). Kebutuhan pokok mutlak harus dipenuhi.
Kebutuhan pelengkap melengkapi kebutuhan pokok. Kebutuhan mewah itu eksklusif,
branded, tidak mendesak u/ dipenuhi. Tidak semua orang bisa memenuhi kebutuhan
mewah.
Firman Allah SWT surah Al
Isra #27: “Sungguh orang yg boros itu
saudara setan & setan itu ingkar kehadirat Tuhannya”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Hutang terjadi karna
tuntutan hawa nafsu. Zaman sekarang dewasa ini banyak sekali wanita BPJS.
Budget Pas”an Jiwa Sosialita. Mereka tidak punya banyak uang, rumah kos, rumah
kontrakan tapi gayanya pamer baju bagus, tanktop mewah, you can see yg
menonjolkan auratnya. Aurat wanita menggairahkan syahwat pria. Back to the
topic. Mereka boros belanja online, hutang. Sudah tidak punya uang, hutang.
Kartu kredit (credit card) yg kita gunakan bila belanja, saban bulan kita bayar
sebanyak transaksi kita. Debit card kita tinggal gesek dari ATM kita saja. Dia
belanja mematuhi hawa nafsu. Dia rela berhutang karna mematuhi hawa nafsu.
Mobil kita Inova, Avanza. Tetangga punya CRV mau CRV. Orang punya audi mau
audi. Beli CRV kredit. Beli audi juga kredit. Jakarta menjadi terlalu padat
dengan motor karna dengan DP Rp ½ juta sudah bisa dapat motor. Saban bulan
tetap harus bayar cicilan motor.
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #283: “& bila kamu dalam perjalanan,
kamu tidak ada penulis, maka hendaklah ada barang jaminan. Tapi bila kamu
mempercayai sebagian yg lain, hendaklah orang yg dipercaya itu menunaikan
amanahnya & hendaklah dia bertaqwa kehadirat Allah SWT. & jangan kamu
menyembunyikan kesaksian karna barangsiapa yg menyembunyikannya, sungguh hanya
kotor. Allah SWT Maha Mengetahui apa yg kamu perbuat”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Sebaik” manusia di antara kamu
adalah yg terbaik dalam membayar hutang”
Syariat Islam menghimbau
kita supaya kita menulis hutang kita supaya kita tidak lupa. Bila mahasiswa,
anak kost hutang di warteg, Ibu warteg mencatat semua hutang anak kost,
mahasiswa. Tulis siapa yg hutang, waktu hutang, hari, tanggal, bulan, tahun
hutang.
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #282: “Wahai orang” yg beriman,
bila kamu hutang piutang, hendaklah kamu menulisnya”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Islam mensyariatkan kita
u/ tolong menolong dalam kebajikan. Bila kita berhutang, segera kita lunasi.
Bila orang lain berhutang ke kita, ingatkan dia u/ melunasinya, tagih dia baik”.
Jangan kita membebani penghutang dengan bunga yg tinggi. Itu namanya kita makan
harta riba. Bila kita mampu meminjamkan uang ke orang yg berhutang, pinjamkan
tapi jangan membebani dia. Bila tidak mampu, katakan saja dengan baik “maaf
saya tidak bisa membantu anda”.
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #280: “& bila orang yg berhutang
itu dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh
kelapangan. & bila kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagi kamu bila kamu
mengetahui”
Baginda Rasulullah SAW
pernah berhutang. Ada seseorang yg menagih hutang seekor unta. Baginda
Rasulullah SAW menyuruh para sahabat supaya mencari unta yg usianya lebih tua
dari lelaki penagih hutang itu.
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #245: “Barangsiapa yg meminjamkan
Allah SWT dengan pinjaman yg baik, maka Allah SWT melipatgandakan ganti
kepadamu dengan banyak. Allah SWT Maha Mendengar & Maha Mengetahui”
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Barangsiapa yg meninggal dunia
masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan
dilunasi dengan kebajikannya karna di hari kiamat tidak ada lagi dinar &
dirham”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT
memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian.
Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita
semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita
semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti
menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan
nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan
nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.
Ustadz.. saya ini baru belajar khutbah ..
BalasHapussekiranya saya mohon ijin untuk copy paste postingan jenengan untuk saya sampaikan di mimbar jumat minggu depan >
nuwun...