Khutbah #1
Para jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,
Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan bercocok tanam saham iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku selama kehidupan kita di dunia ini, dari hari lahir kita ke dunia hingga kita menghembuskan nafas terakhir. Semoga akhir kehidupan kita kelak husnul khatimah. Semoga kita menghembuskan nafas terakhir dengan husnul khatimah.
Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati & mengambil I’tibar dari satu tema: “JUTAWAN DUNIA YG PAILIT DI HARI KIAMAT”
Para Jemaah Jumat yg direstui Allah SWT,
Jutawan yg pelit adalah orang yg punya banyak uang tapi tidak mau mengasuransikan uangnya di jalan Allah SWT. Dia tidak mau menolong orang lain dengan uangnya. Jutawan pailit karna pelit. Pelit pangkal pailit. Dia punya banyak uang di Maybank Rp 60 juta, BRI Rp 160 juta. HSBC Rp 120 juta. Asuransi prudential Rp 37 juta. Dia punya tabungan, investasi, asuransi, deposito dollar Amerika, dollar Australia, dollar New Zealand, Euro, ringgit Malaysia, dollar Brunei. Tidak satu rupiahpun dia asuransikan di jalan Allah SWT. Dia tidak mau menolong fakir miskin, anak yatim. Jangankan bakti sosial, sedekah saja dia tidak mau. Jangankan menyumbang u/ Palestina, menyumbang u/ fakir miskin, anak yatim di sekitar tempat tinggalnya saja tidak mau. Dia hanya mementingkan dirinya sendiri saja. Jalan” ke Dubai, Malaysia, Brunei, Maldives. Makan di solaria, KFC, rumah makan Padang, ngopi di Starbucks. Bila dia sumbangkan Rp 1 juta saja dr tabungannya di Maybank, memang tinggal Rp 59 juta. Kelak dia akan dapat gantinya yg lebih baik. Mungkin Rp 10 juta masuk ke Maybank, mungkin Rp 30 juta masuk ke BRI, mungkin Rp 40 juta masuk ke HSBC.
Firman Allah SWT surah Al A’la #16 & #17: #16 “Sedangkan kamu memlih kehidupan dunia” #17 “Padahal kehidupan akhirat itu lebih baik & lebih kekal”
Sidang Jemaah yg diberkahi Allah SWT,
Dalam terminologi agama, jutawan pailit adalah orang yg bercocok tanam saham akhirat tapi didiskualifikasi Allah SWT. Jutawan yg pailit karna sombong. Sebelum dia pailit di hari kiamat, dia telah pailit di dunia. Dia rajin mengkaji kitab kuning, riyadhushsholihin, sedekah karna pamer, sedekah dengan menghardik orang yg dia tolong. Sahamnya banyak. Saham sholat 5 waktu, saham umroh, saham sholat di Masjidil Haram, saham sholat di Masjid Nabawi, saham ziarah ke Masjid Al Aqsa, saham qurban u/ Palestina, saham umroh Ramadhan, saham haji, saham puasa Ramadhan, saham puasa Senin & Kamis, saham puasa ayyamul bidh saban bulan. Dia sudah haji tidak sholat 5 waktu. Dia sudah haji, tidak Jumatan lagi. Dia sudah haji korupsi. Dia sudah haji berzinah. Dia sudah haji, sombong sama tetangganya. Dia sudah haji, menindas teman”nya. Padahal teman”nya, tetangganya yg selalu ada u/ dia di zaman susah. Dia telah menjadi jutawan ekonomi & jutawan agama tapi sombong. Kemudian apa bedanya dengan jutawan setan, jutawan dosa? Tidak beda dia walaupun telah haji. Dia gayanya pakai baju gamis, pakai sorban supaya dipanggil pak haji. Padahal itu haji pencitraan. Sudah haji semakin liar. Sudah haji doyannya adu domba, fitnah, menjelek”an orang lain, menzalimi orang lain. Sudah haji jadi orang ketiga merusak persahabatan orang lain. Sudah haji bahkan merusak mahligai rumah tangga orang lain. Itu haji maksiat, haji setan, haji palsu.
Firman Allah SWT surah An Nahl #90: “Sungguh Allah SWT menyuruh kamu berbuat adil, ihsan, memberi kepada kaum kerabat & melarang kamu berbuat keji, ingkar, permusuhan. Dia memberi I’tibar kepada kamu supaya kamu mengambil I’tibar”
Sidang Jemaah yg direstui Allah SWT,
Jutawan yg pailit di hari kiamat itu ibaratnya orang yg gajinya Rp 1 Milyar tapi menyalahgunakannya. Deposito Rp 1 milyar dicairkan tidak pada tempatnya hangus. Asuransi dicairkan tidak pada tempatnya rugi. Punya uang Rp 1 milyar, mabok ke diskotik. Nongkrong, party sampai lupa waktu. Selama dia punya banyak uang, dia terlena dengan uang Rp 1 milyar. Dia hamburkan seenak perutnya saja. Dia kebanyakan uang ingin foya”. Dia tidak sadar bila dia jatuh miskin. Tidak selamanya dia punya uang Rp 1 milyar.
Orang yg pailit di hari kiamat disebut juga orang muflis. Orang yg bangkrut, gulung tikar di hari kiamat. Ibaratnya dia punya bisnis, tapi pailit karna hutang, tidak laku, makanannya tidak enak, kemudian akhirnya tutup. Orang yg taat tapi maksiat juga. Orang yg tidak punya pendirian. Dia sholat 5 waktu, sholat sunnah rawatib sebelum & setelah sholat, sholat tahajjud, sholat dhuha, rajin membaca Al Quran, Ramadhan khatam Al Quran, pergi haji, pergi umroh, umroh Ramadhan, puasa di bulan Ramadhan, puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal, puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, puasa 10 Muharram, puasa 3 hari saban bulan (puasa sunnah hari putih atau ayyamul bidh). Dia rajin ibadah fardhu & sunnah tapi dia juga rajin berbuat kejahatan, kezaliman. Ibadah karna riya. Dia pamer ibadah. Sedekah Rp 1 juta saja pamer. Pahala amal sholeh jerih payah kita di dunia digunakan u/ bayar denda ganti rugi di hari kiamat karna kita berbuat kejahatan & kezaliman kepada orang lain. Pengadilan mahsyar adalah pengadilan yg paling adil. Padang mahsyar is the real court. Pengadilan dunia, kita bisa sogok hakim, jaksa, memberi kesaksian palsu. Di hari kiamat, pengadilan padang mahsyar, Allah SWT saja yg Hakim, kita semua hanyalah terdakwa. Misal kita menzalimi 4 orang di dunia. Mereka berempat itu laporan sama Allah SWT bahwa mereka dizalimi di dunia. Pahala kita ditransfer ke mereka. Dosa mereka ditransfer ke kita. Orang pertama laporan sama Allah SWT, transfer tukeran pahala & dosa. Pahala kita masih ada tapi kita sudah menanggung dosa orang pertama. Orang #2 laporan sama Allah SWT, transfer pahala & dosa. Pahala kita sudah berkurang, yg ada bayar denda ganti rugi ke orang #2. Kita tanggung dosa orang #2 Orang #3 laporan sama Allah SWT, transfer pahala & dosa. Pahala kita makin sedikit bayar denda ganti rugi ke orang #3. Kita menanggung dosa orang #3. Orang #4 laporan sama Allah SWT, sisa stock pahala kita terakhir bayar denda ganti rugi ke orang #4. Kita tanggung dosa mereka berempat itu. Bila sudah habis pahala amal sholeh kita bayar denda ganti rugi ke orang yg kita zalimi, akhirnya pahala kita yg sempurna didiskualifikasi oleh Allah SWT dengan nilai NOL. Harusnya kita masuk surga. Karna mereka berempat itu laporan sama Allah SWT, pahala amal sholeh kita digunakan u/ bayar denda ganti rugi ke mereka, kita terjeblos ke api neraka.
Sabda Baginda Rasulullah SAW: Siapa yang pailit? “Manusia yang pailit itu bukanlah mereka yang tidak berharta & tempat tinggal”."Sungguh orang yang pailit itu mereka yang tidak menunaikan hak-hak orang lain seperti mencaci, merampas harta tanpa hak, memukul tanpa sebab dll”
Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Tahukah kamu siapakah orang yang pailit?” Para sahabat menjawab: Bagi kami orang yang pailit ialah orang yang tidak memiliki uang, harta”. Kemudian Baginda Rasulullah SAW bersabda lagi: Sebenarnya orang yang pailit dalam kalangan umatku mereka yang pada hari Kiamat datang dengan membawa pahala amal solat, puasa, zakat & haji tetapi semasa di dunia mereka pernah mencemooh orang, menuduh tanpa bukti, memakan harta dengan zalim, membunuh & memukul sesuka hati. Kemudian pada hari kiamat, orang yang di zalimi akan menerima pahala amal si pelaku. Bila pahala amalnya telah habis (diberikan) sedangkan kesalahan & dosanya semasa di dunia kepada orang yang tidak berdosa masih banyak, maka Alllah SWT akan memberi pula dosa orang yang dizalimi itu kepadanya sehingga semakin berat bebannya, kemudian Allah SWT jebloskan dia ke dalam neraka."
Firman Allah SWT surah Thaha #124-#126
#124 “& barangsiapa yg berpaling dari peringatanKu, maka sungguh dia akan menjalani kehidupan yg sempit & Kami akan mengumpulkannya di hari kiamat dalam keadaan buta”
#125 Dia berkata “Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku bisa melihat?”
#126 Allah SWT berfirman “Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat” Kami & kamu mengabaikannya & mengingkari ayat” Tuhannya. Sungguh azab di akhirat itu lebih dahsyat & lebih kekal”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Sidang Jumat hafizhakumullah,
Pada suatu hari ada seorang lelaki yg bertanya kepada Baginda Rasulullah SAW, “Wahai Baginda Rasulullah SAW, beritakan saya tentang Islam”. Baginda Rasulullah SAW jawab, “Islam adalah anda bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah SWT & Nabi agung Muhammad SAW pesuruh Allah SWT, mendirikan sholat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, haji ke Baitullah bila mampu”. Lelaki itu berkata, “Anda benar”. Lelaki itu bertanya, “Wahai Baginda Rasulullah SAW, beritakan saya tentang iman”. Baginda Rasulullah SAW jawab, “Iman adalah anda beriman kehadirat Allah SWT, malaikatNya, kitabNya, rasulNya, hari kiamat, takdir”. Lelaki itu berkata, “Anda benar”. Lelaki itu bertanya, “Wahai Baginda Rasulullah SAW, beritakan saya tentang ihsan”. Baginda Rasulullah SAW jawab, “Anda beribadah kehadirat Allah SWT seakan anda melihatNya. Walaupun anda tidak melihatNya, sungguh Allah SWT melihat anda”. Lelaki itu berkata, “Anda benar”.
Lelaki itu bertanya, “Wahai Baginda Rasulullah SAW, kapan sih hari kiamat?” Baginda Rasulullah SAW menjawab, “yg ditanya tidak lebih tau dari yg bertanya”. Lelaki itu bertanya, “Beritakan saya tanda” kiamat” Baginda Rasulullah SAW menjawab “Bila budak wanita telah melahirkan tuannya, bila anda melihat orang telanjang kaki, tidak pakai baju, pengembala kambing telah berlomba mendirikan bangunan yg menjulang tinggi”.
Baginda Rasulullah SAW bertanya kepada Umar bin Khattab, “Wahai Umar, taukah anda siapa itu?” Umar bin Khattab jawab, “Allah SWT & Baginda Rasulullah SAW lebih tau”. Baginda Rasulullah SAW berkata, “Beliau adalah Malaikat Jibril”
Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT memanggil hambanya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Tahun 1437 Hijriyah tidak terasa akan segera menutup tirainya. Semoga tahun 1437 Hijriyah berakhir dengan husnul khatimah. Detik demi detik, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun telah berlalu dengan cepatnya. Banyak saudara, keluarga, teman”, rekan sejawat kita yg telah tiada di tahun 1437 Hijriyah atau tahun 2016. Mungkin besok atau lusa tiba ajal kita, mungkin minggu depan, mungkin bulan depan, mungkin tahun depan. Saban hari usia kita bertambah, jatah usia kita berkurang, semakin kita dekat dengan kematian. Kita tidak tau kapan kita akan menghembuskan nafas terakhir. Setiap yg bernyawa pasti mati. Setiap yg bernyawa pasti akan menghembuskan nafas terakhir. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan zaman muda karna syarat mati tidak harus tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar