Kamis, 15 September 2016

Jahiliyah globalisasi

Khutbah #1

Para jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Titah perintah menyempurnakan iman & taqwa berlaku selama kehidupan kita di dunia ini, dari hari lahir kita ke dunia hingga kita menghembuskan nafas terakhir. Semoga akhir kehidupan kita kelak husnul khatimah. Semoga kita menghembuskan nafas terakhir dengan husnul khatimah.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para jemaah Jumat umumnya supaya menghayati & mengambil i’tibar dari satu tema: “JAHILIYAH GLOBALISASI”

Para Jemaah Jumat yg direstui Allah SWT,

Tahun 2016 ini adalah era globalisasi. Kita sekarang hidup di dekade #2 abad #21 & millennium #3. Perkembangan teknologi semakin canggih. Kehidupan menjadi modern. Kehidupan tradisional telah ditinggalkan zaman sekarang dewasa ini. Teknologi memang memudahkan kehidupan. Teknologi mempengaruhi gaya hidup & cara berpikir manusia. Teknologi juga membawa dampak negatif bagi kehidupan kita umumnya & kebiasaan kita khususnya. Ibarat pisau dua mata. Budaya Barat telah masuk ke Indonesia mempengaruhi kehidupan kita. Saya akan membahas dampak negatif teknologi via mimbar Jumat minggu ini.

Sidang Jemaah yg diberkahi Allah SWT,

#1 Individualisme

Individualisme adalah sifat masing”, sendiri”. Zaman sekarang kita hidup sangat individual karna kesibukan masing”. Khususnya di Jakarta, semua orang terlalu sibuk sendiri”, terlalu sibuk masing”. Kehidupan di komplek perumahan zaman sekarang sudah seperti kehidupan di apartemen. Kita seakan tidak kenal dengan tetangga di komplek perumahan kita. Kita jarang berbaur dengan tetangga. Kita sudah jarang tegur sapa dengan tetangga. Tetangga adalah orang yg tinggal dalam radius 40 rumah di sekitar rumah kita, kiri, kanan, depan, belakang kita. Selama masih dalam radius 40 rumah dari rumah kita, mereka masih disebut tetangga dekat. Di luar radius 40 rumah dari rumah kita itu tetangga jauh. Paling kita bisa ketemu tetangga waktu Jumatan, di kondangan, halal bi halal, pengajian. Sekarang jarang pembantu yg ngobrol sama pembantu tetangga sore” sambil nyiram bunga di taman. Pembantu ketemu pembantu tetangga di tukang sayur. Kesempatan akbar kita ketemu tetangga hanya bisa di hari lebaran Idul Fitri & Idul Adha. Di luar Idul Fitri & Idul Adha susah. Jumatan itu kesempatan yg tepat u/ kita berbaur dengan sesama umat Islam. Kesempatan kita silaturrahim dengan sesama umat Islam. Kehidupan warga Jakarta dewasa ini “gw-gw, lo-lo”. Bila orang kantor, karyawan bank, pilot, dokter, pejabat, selebritis yg sakit, banyak yg jenguk. Bila orang kantor, karyawan bank, pilot, dokter, pejabat, selebritis meninggal dunia, banyak yg melayat, banyak yg kirim karangan bunga, banyak yg doain, banyak yg sholatin, banyak yg antar ke kubur. Bila tukang ojek, tukang bakso, satpam, hansip, “sakit-sakit aja, mati-mati aja”.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yg beriman kehadirat Allah SWT & hari kiamat, hendaklah muliakan tetangganya”

Firman Allah SWT surah An Nisa' #36: "& sembahlah Allah SWT & jangan kamu mempersekutukanNya dengan apapun. & berbuat baiklah kedua orang tua, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat & tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil & hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong & membanggakan diri"

Jakarta zaman sekarang dewasa ini sudah macet luar biasa. Saban hari orang Jakarta pergi pagi, pulang malam. Orang Jakarta berangkat sebelum matahari terbit, pulang setelah matahari terbenam. Waktu habis di jalan. Hidup habis di jalan. Tewas di jalan. Anak sekolah masuk sekolah terlalu pagi, pulang sekolah terlalu sore. Ayahnya masih di kantor. Ibunya di jalan pulang. Anak sekolah zaman sekarang tidak punya waktu berkumpul dengan orang tua. Orang kerja pulang kantor habis Magrib. Orang terlalu sibuk dengan gadget. Anak” zaman sekarang lebih suka main gadget dibanding main bola dengan teman”nya. Di group chat, janjian ketemuan. Sudah kumpul ketemuan, mending ngobrol, ngobrol sama gadget masing”.

 Firman Allah SWT surah Al Hujurat #10: “Sungguh orang mu’min itu bersaudara, maka damaikanlah kedua saudaramu & bertaqwalah kehadirat Allah SWT supaya kamu memperoleh rahmat”

Sidang Jemaah yg direstui Allah SWT,

#2 Materialisme

Materialisme adalah penyakit gila harta. Bisa juga disebut materialistis. Orang yg terlalu cinta harta benda dunia. Hartanya didewadewikan. Tabungan di Maybank Rp 60 juta, HSBC Rp 100 juta, BCA Rp 120 juta, BRI Rp 160 juta. Tabungan Prudential Rp 370 juta. Asuransi, deposito rupiah, dollar Amerika, dollar Australia, dollar New Zealand, dollar Singapore, dollar Brunei, ringgit Malaysia. Dia memandang orang karna hartanya. Harta itu bukan segalanya. Harta tidak akan kita bawa mati. Harta itu akan kita tinggal mati. Mobilnya audi, BMW. Motornya Harley Davidson. Orang sudah terlalu sibuk dengan gadget. Bila keluar gadget model baru, ganti gadget. Manusia tidak luput dari gadget. Zaman sekarang banyak sekali srikandi materi, wanita materialisme atau cw matre. Dia hanya mau pacaran sama pengusaha, businessman, pilot yg banyak duitnya. Srikandi sosialita yg dikenali sebagai srikandi BPJS, budget pas”an jiwa sosialita. Wanita seperti ini tidak punya banyak duit tapi dia hanya mau pamer seakan dia itu kaya. Srikandi BPJS maunya dengan arjuna yg tajir. Tidak heran bila perceraian terjadi pada skrikandi materialisme.

Banyak orang yg gila KJS, kekayaan, jabatan, srikandi. Sudah kerja saban bulan dapat gaji, bonus, tunjangan, tetap saja korupsi. Banyak orang yg mencalonkan diri dalam pemilu. Dia obral janji manisnya u/ mengelabui rakyat. Bila dia terpilih, dia ingkar janji manisnya waktu kampanye dulu. Padahal sudah disumpah jabatan. Sudah menikah, tetap saja melirik daun muda yg cantiknya sekaliber Bunga Citra Lestari, Vicky Shu, Indah Dewi Pertiwi, Qori Sandioriva, Elvira Devinamira. Padahal istri tidak kalah cantik dengan mereka.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Ciri” orang munafiq ada 3: bila dia berkta berdusta, bila dia berjanji ingkar, bila dia dipercaya berkhianat”

Sidang Jemaah hafizhakumullah,

#3 Konsumerisme

Konsumerisme itu sifat konsumtif, boros, royal karna mematuhi hawa nafsu. Konsumerisme itu lanjutan dari materialisme. Hampir sama dengan materialisme. Wanita sering kali tergiur dengan diskon di department store. Orang yg kehidupan glamor sangat konsumtif. Hangout, nongkrong dengan teman” sampai lupa waktu, sampai tengah malam, sampat dinihari, bahkan sampai larut pagi. Duit banyak tapi tidak bijak menggunakannya. Mereka tidak bijak mengatur pengeluaran. Ibarat kata pepatah “Besar pasak daripada tiang”. Pengeluaran lebih besar dari pendapatan. Banyak orang yg terpedaya dengan uang yg terlalu banyak. Mereka terlalu asyik makan enak, jalan”, nonton bioskop. Mereka sedang di atas angin. Bila mereka terpuruk, di saat darurat tidak punya uang, mereka berhutang. Mereka belum tentu sanggup membayar hutangnya itu. Mereka membelanjakan uang tidak pada tempatnya. Mereka harusnya focus dulu kepada kepentingan mutlak, kepentingan primer sebelum kepentingan sekunder bahkan kepentingan tersier. Koruptor itu bersifat materialisme & konsumerisme.

Firman Allah SWT surah Al Isra #27: “Sungguh orang yg boros itu saudara setan & setan itu ingkar kehadirat Tuhannya”

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

#4 Hedonisme

Hedonisme adalah kehidupan yg orientasinya dunia. Kehidupan glamor, have fun, hangout, senang”, nongkrong sampai lupa waktu, balap motor liar, party, mabok. Hedonisme sarat dengan maksiat. Kehidupan penerbangan sarat dengan hedonisme. Pilot & pramugari nongkrong sampai lupa waktu, mabok, tidak sholat 5 waktu. Bahkan banyak pilot & pramugari melakukan perbuatan “tercela” itu di cockpit. Orang nongkrong di diskotik sampai mabok. Pulang jam 1 pagi. Orang yg terbiasa dengan kehidupan hedonisme, pasti susah bila harus beralih ke kehidupan sederhana. Bila kehidupan zaman mudanya habis dengan kehidupan hedonisme, dia pasti menyesal di hari tuanya & usia senjanya. Kehidupan tidak selamanya indah.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Tidak akan beranjak kaki seorang anak Adam sehingga ditanya 4 perkara: tentang umurnya u/ apa dihabiskan, tentang masa mudanya u/ apa dihabiskan, tentang hartanya dari mana dia memperolehnya & u/ apa dibelanjakan, tentang ilmunya apa yg diperbuat dengannya”

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #200-#202: #200 Bila kamu telah menyempurnakan ibadah haji kamu, maka berzikirlah kamu dengan menyebut nama Allah SWT sebagaimana kamu membanggakan nenek moyang kamu atau lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yg berdoa "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia” & tiada keberkahan baginya di akhirat #201 & di antara mereka ada yg berdoa, "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia & di akhirat & peliharalah kami dari azab siksa api neraka" #202 “Mereka itulah yg mendapat bagian dari apa yg mereka usahakan & Allah SWT Maha Cepat perhitunganNya”

“fa’tabiruu yaa ulil albab”

Khutbah #2

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambanya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Tahun 1437 Hijriyah tidak terasa akan segera menutup tirainya. Semoga tahun 1437 Hijriyah berakhir dengan husnul khatimah. Detik demi detik, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun telah berlalu dengan cepatnya. Banyak saudara, keluarga, teman”, rekan sejawat kita yg telah tiada di tahun 1437 Hijriyah atau tahun 2016. Mungkin besok atau lusa tiba ajal kita, mungkin bulan depan, mungkin tahun depan. Saban hari usia kita bertambah, jatah usia kita berkurang, semakin kita dekat dengan kematian. Kita tidak tau kapan kita akan menghembuskan nafas terakhir. Setiap yg bernyawa pasti mati. Setiap yg bernyawa pasti akan menghembuskan nafas terakhir. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan zaman muda karna syarat mati tidak harus tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar