Khutbah #1
Para Jemaah Jumat yg
diberkahi Allah SWT,
Syukur Alhamdulillah, di
hari Jumat, penghulu segala hari ini, mengawali mimbar Jumat minggu ini,
bersyukur kita kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam kita sempurnakan
keharibaan Baginda agung Rasulullah SAW. Marilah kita menyempurnakan tuntutan
syariat Islam, mematuhi segala titah perintah Allah SWT, yg fardhu khususnya
& yg Sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya, meninggalkan segala
pantanganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya.
Fardhu: Bila dikerjakan
berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah
SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan
tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Marilah kita menghayati
& mengambil I’tibar dari Mimbar Jumat minggu ini: “TAKDIR LAUH MAHFUZH”
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
Lauh Mahfuzh artinya
kitab Allah SWT yg terpelihara. Kitab dimana Allah SWT menulis segala skenario,
dokumentasi, gerak gerik alam semesta. Segala takdir Allah SWT tertulis di Lauh
Mahfuzh. Kata “Lauh Mahfuzh” dicatat dalam Al Quran sebanyak 13x. Nama lain
Lauh Mahfuzh adalah ummul kitab. Allah SWT menulis takdir kehidupan kita sejak
sebelum kita diciptakan. Allah SWT merahasiakan takdir kehidupan kita di Lauh
Mahfuzh. Kitab Lauh Mahfuzh sepenuhnya dikuasai oleh Allah SWT. Takdir Allah
SWT kepada semua makhluk bersifat azali. Allah SWT sudah mengetahui apa yg akan
terjadi kepada semua makhlukNya. Takdir Lauh Mahfuzh sesuai dengan rukun Iman
#6, yakni Iman kepada qada’ & qadr. Qada’ adalah takdir Allah SWT sejak
zaman azali, sebelum segala sesuatu itu diciptakan. Qadr adalah kepastian
takdir Allah SWT. Qada’ artinya takdir Allah SWT yg akan terjadi. Qadr artinya takdir
Allah SWT yg telah terjadi
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Allah SWT menulis takdir pada
makhlukNya 50.000 tahun sebelum diciptakan semua langit & bumi”
Firman Allah SWT surah Ar
Ra’d #39: “Allah SWT menghapus apa yg Dia kehendaki & menetapkan apa yg Dia
kehendaki & di sisiNyalah terdapat lauh mahfuzh”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Ketika kita dalam
kandungan ibu, pada saat kita masih menjadi sperma ayah & sel telur ibu,
embrio, segumpal daging, segumpal darah, takdir kehidupan sudah ditentukan
Allah SWT di Lauh Mahfuzh. Ada takdir yg kekal tidak berubah. Ada takdir yg
dihapus Allah SWT. Ada takdir yg diganti Allah SWT.
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Allah SWT mengutus Malaikat ke dalam
rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah
beberapa waktu Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal
darah. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi:
Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging. Apabila Allah SwT membuat
keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai
Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia?
Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatat
ketika masih di dalam kandungan ibunya”.”
Firman Allah SWT surah Hud #6: ”&
tidak ada suatu binatang melata di bumi kecuali Allah SWT yg memberi rezekinya
& Dia mengetahui kediaman binatang itu & tempat penyimpanannya.
Semuanya tertulis di dalam kitab Lauh Mahfuzh”
Ikhwatal Islam,
Imam Al Qurtubi
menjelaskan dalam tafsirnya tentang kitab Lauh Mahfuzh. Bila nutfah itu sudah menetap di dalam rahim,
malaikat akan mengambil & meletakkannya di telapak tangannya sambil
berkata: Tuhanku apakah untuk diciptakan atau tidak diciptakan?. Bila
dijawab untuk tidak diciptakan, iapun tidak menjadi manusia, ia akan lebur
menjadi darah. Sebaliknya jika dijawab diciptakan, malaikat pun berkata: Apakah
lelaki atau perempuan, sengsara atau bahagia?, bagaimana ajalnya, berapa
umurnya, apa peninggalannya, apa rezekinya, & di bumi manakah ia akan mati.
Allah SWT kemudian berfirman: pergilah ke lauh mahfuz di sana kau akan
mendapat nuthfah itu. Dikatakan kepada nutfah: siapakah tuhanmu?
jawabnya Allah SWT, ditanya pula: siapakah yang memberi rezeki
kepadamu, Jawabnya, Allah SWT, lalu diciptakan dia menjadi manusia,
hidup bersama-sama keluarga dan makan rezeki yang dikurniakan kepadanya. Bila
datanglah ajalnya, dia akan meninggal dan dikebumikan di tempat tersebut.
Firman Allah SWT surah Al Baqarah #286: ”Allah SWT tidak
membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala
(dari kebajikan) yang diusahakannya & ia
mendapat siksa (dari kejahatan)
yang dikerjakannya”
Para jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,
Tidak ada yg dapat menolak & mengubah takdir kecuali dengan doa. Kita
berdoa mohon kehadirat Allah SWT supaya Allah SWT melindungi kita dari musibah,
malapetaka. Kita mohon keberkahan dari Allah SWT. Takdir itu termasuk ujian u/
kita. Musibah itu bertujuan supaya menyapu bersih dosa kita. Kita sakit, dosa
kita disapu bersih oleh Allah SWT. Kita bayar dosa kita melalui musibah. Kita
bisa menyelamatkan diri dari mara bahaya dengan melangkah dengan hati-hati.
Kita jatoh karna kita teledor. Kita kecebur di sungai karna melintas jembatan
tidak hati-hati. Kita terbawa arus sungai yg deras, tenggelam karna kita berenang
di tempat yg dalam. Bencana banjir karna kita buang sampah sembarangan, Jakarta
macet karna pertumbuhan penduduk, kendaraan pribadi saban tahun tapi tidak
diimbangi dengan angkutan umum yg memadai, jalan yg memadai, infrastruktur yg
memadai. Kita ditakdirkan mati di usia 30. Di saat kita menjaga kesehatan atau
bila sakit sekalipun, kita berjuang keras u/ minum obat sampai sembuh, kita
terapi sampai sembuh, kita bisa lolos dr mati. Usia kita dipanjangkan. Andien,
artis, penyanyi pernah sakit kanker payudara waktu remaja kelas 2 SMA. Berkat
keajaiban & keberkahan Allah SWT, Andien sembuh dari kanker. Kita tidak
pernah tau kejutan dibalik musibah.Kita tidak pernah tau apa yg akan terjadi
besok, apa yg akan terjadi di masa depan.
Firman Allah SWT surah Yasin #82: ”Sungguh urusanNya bila Dia menghendaki
sesuatu, Dia hanya berkata, ”jadilah”, maka terjadilah”
Sabda Baginda Rasulullah SAW: ”Tidak
ada yg menolak takdir kecuali doa & tidak ada yg menambah umur kecuali
kebaikan”
”fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Sidang Jumat
hafizhakumullah,
Nama-nama Lauh Mahfuzh:
Induk kitab (ummul kitab), kitab yg
terpelihara (kitabim maknun), kitab
yg nyata (kitabim mubin). Allah SWT
sudah menulis segala takdirNya di Lauh Mahfuzh. Sebelum kita diciptakan, Allah
SWT sudah menulis takdir kehidupan kita di Lauh Mahfuzh. Lauh Mahfuzh
sepenuhnya di tangan Allah SWT.
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT
memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian.
Usia kita semakin berkurang. Jarak kita dengan kematian semakin dekat. Hari
berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Tahun berganti
tahun. Waktu tidak akan kembali lagi. Kita masih punya waktu u/ menyempurnakan
bekal taqwa kita u/ mencairkan deposito akhirat, mengambil ATM pahala kita u/
akhirat. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir
bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati
tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati
tidak harus tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar