Jumat, 15 Januari 2016

Takdir Lauh Mahfuzh

Khutbah #1

Para Jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari ini, mengawali mimbar Jumat minggu ini, bersyukur kita kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam kita sempurnakan keharibaan Baginda agung Rasulullah SAW. Marilah kita menyempurnakan tuntutan syariat Islam, mematuhi segala titah perintah Allah SWT, yg fardhu khususnya & yg Sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya, meninggalkan segala pantanganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Marilah kita menghayati & mengambil I’tibar dari Mimbar Jumat minggu ini: “TAKDIR LAUH MAHFUZH”

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Lauh Mahfuzh artinya kitab Allah SWT yg terpelihara. Kitab dimana Allah SWT menulis segala skenario, dokumentasi, gerak gerik alam semesta. Segala takdir Allah SWT tertulis di Lauh Mahfuzh. Kata “Lauh Mahfuzh” dicatat dalam Al Quran sebanyak 13x. Nama lain Lauh Mahfuzh adalah ummul kitab. Allah SWT menulis takdir kehidupan kita sejak sebelum kita diciptakan. Allah SWT merahasiakan takdir kehidupan kita di Lauh Mahfuzh. Kitab Lauh Mahfuzh sepenuhnya dikuasai oleh Allah SWT. Takdir Allah SWT kepada semua makhluk bersifat azali. Allah SWT sudah mengetahui apa yg akan terjadi kepada semua makhlukNya. Takdir Lauh Mahfuzh sesuai dengan rukun Iman #6, yakni Iman kepada qada’ & qadr. Qada’ adalah takdir Allah SWT sejak zaman azali, sebelum segala sesuatu itu diciptakan. Qadr adalah kepastian takdir Allah SWT. Qada’ artinya takdir Allah SWT yg akan terjadi. Qadr artinya takdir Allah SWT yg telah terjadi

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Allah SWT menulis takdir pada makhlukNya 50.000 tahun sebelum diciptakan semua langit & bumi

Firman Allah SWT surah Ar Ra’d #39: “Allah SWT menghapus apa yg Dia kehendaki & menetapkan apa yg Dia kehendaki & di sisiNyalah terdapat lauh mahfuzh”

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Ketika kita dalam kandungan ibu, pada saat kita masih menjadi sperma ayah & sel telur ibu, embrio, segumpal daging, segumpal darah, takdir kehidupan sudah ditentukan Allah SWT di Lauh Mahfuzh. Ada takdir yg kekal tidak berubah. Ada takdir yg dihapus Allah SWT. Ada takdir yg diganti Allah SWT.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Allah SWT mengutus Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa waktu Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal darah. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging. Apabila Allah SwT membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatat ketika masih di dalam kandungan ibunya”.

Firman Allah SWT surah Hud #6: ”& tidak ada suatu binatang melata di bumi kecuali Allah SWT yg memberi rezekinya & Dia mengetahui kediaman binatang itu & tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis di dalam kitab Lauh Mahfuzh

Ikhwatal Islam,

Imam Al Qurtubi menjelaskan dalam tafsirnya tentang kitab Lauh Mahfuzh. Bila nutfah itu sudah menetap di dalam rahim, malaikat akan mengambil & meletakkannya di telapak tangannya sambil berkata: Tuhanku apakah untuk diciptakan atau tidak diciptakan?. Bila dijawab untuk tidak diciptakan, iapun tidak menjadi manusia, ia akan lebur menjadi darah. Sebaliknya jika dijawab diciptakan, malaikat pun berkata: Apakah lelaki atau perempuan, sengsara atau bahagia?, bagaimana ajalnya, berapa umurnya, apa peninggalannya, apa rezekinya, & di bumi manakah ia akan mati. Allah SWT kemudian berfirman: pergilah ke lauh mahfuz di sana kau akan mendapat nuthfah itu. Dikatakan kepada nutfah: siapakah tuhanmu? jawabnya Allah SWT, ditanya pula: siapakah yang memberi rezeki kepadamu, Jawabnya, Allah SWT, lalu diciptakan dia menjadi manusia, hidup bersama-sama keluarga dan makan rezeki yang dikurniakan kepadanya. Bila datanglah ajalnya, dia akan meninggal dan dikebumikan di tempat tersebut.
Firman Allah SWT surah Al Baqarah #286: ”Allah SWT tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya & ia 
mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya

Para jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Tidak ada yg dapat menolak & mengubah takdir kecuali dengan doa. Kita berdoa mohon kehadirat Allah SWT supaya Allah SWT melindungi kita dari musibah, malapetaka. Kita mohon keberkahan dari Allah SWT. Takdir itu termasuk ujian u/ kita. Musibah itu bertujuan supaya menyapu bersih dosa kita. Kita sakit, dosa kita disapu bersih oleh Allah SWT. Kita bayar dosa kita melalui musibah. Kita bisa menyelamatkan diri dari mara bahaya dengan melangkah dengan hati-hati. Kita jatoh karna kita teledor. Kita kecebur di sungai karna melintas jembatan tidak hati-hati. Kita terbawa arus sungai yg deras, tenggelam karna kita berenang di tempat yg dalam. Bencana banjir karna kita buang sampah sembarangan, Jakarta macet karna pertumbuhan penduduk, kendaraan pribadi saban tahun tapi tidak diimbangi dengan angkutan umum yg memadai, jalan yg memadai, infrastruktur yg memadai. Kita ditakdirkan mati di usia 30. Di saat kita menjaga kesehatan atau bila sakit sekalipun, kita berjuang keras u/ minum obat sampai sembuh, kita terapi sampai sembuh, kita bisa lolos dr mati. Usia kita dipanjangkan. Andien, artis, penyanyi pernah sakit kanker payudara waktu remaja kelas 2 SMA. Berkat keajaiban & keberkahan Allah SWT, Andien sembuh dari kanker. Kita tidak pernah tau kejutan dibalik musibah.Kita tidak pernah tau apa yg akan terjadi besok, apa yg akan terjadi di masa depan.

Firman Allah SWT surah Yasin #82: ”Sungguh urusanNya bila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata, ”jadilah”, maka terjadilah”

Sabda Baginda Rasulullah SAW: ”Tidak ada yg menolak takdir kecuali doa & tidak ada yg menambah umur kecuali kebaikan

fa’tabiruu yaa ulil albab

Khutbah #2

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Nama-nama Lauh Mahfuzh: Induk kitab (ummul kitab), kitab yg terpelihara (kitabim maknun), kitab yg nyata (kitabim mubin). Allah SWT sudah menulis segala takdirNya di Lauh Mahfuzh. Sebelum kita diciptakan, Allah SWT sudah menulis takdir kehidupan kita di Lauh Mahfuzh. Lauh Mahfuzh sepenuhnya di tangan Allah SWT.

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Usia kita semakin berkurang. Jarak kita dengan kematian semakin dekat. Hari berganti hari. Minggu berganti minggu. Bulan berganti bulan. Tahun berganti tahun. Waktu tidak akan kembali lagi. Kita masih punya waktu u/ menyempurnakan bekal taqwa kita u/ mencairkan deposito akhirat, mengambil ATM pahala kita u/ akhirat. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar