Sabtu, 16 Januari 2016

Surah An Nahl #90

Khutbah #1

Ikhwatal Iman,

Syukur Alhamdulillah, pada hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah, bersyukur kita kehadirat Allah SWT atas segala berkahNya yg melimpah ruah. Shalawat & salam kita sempurnakan dari lubuk sukma kita keharibaan Baginda Rasulullah SAW, para sahabat, kerabat, keluarganya, tabiin, tabiit tabiin, umatnya hingga ke akhir zaman & hari kiamat. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya mematuhi syariat Islam & menyempurnakan iman & taqwa. Ketahuilah syarat taqwa yg sempurna adalah mematuhi segala titah perintah Allah SWT, yg fardhu khususnya (fardhu ‘ain khususnya termasuk fardhu kifayah umumnya) & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya (termasuk Sunnah khulafaur rasyidin) & meninggalkan segala laranganNya yg haram khususnya & yg makruh umumnya. Bertaqwalah dengan rasa takut kehadirat Allah SWT. Takut kehadirat Allah SWT berarti semakin patuh, tunduk, dekat kehadirat Allah SWT.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Para Jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Firman Allah SWT surah An Nahl #90: “Sungguh Allah SWT menyuruh kamu berbuat adil, ihsan, memberi kepada kaum kerabat & melarang kamu berbuat keji, ingkar, permusuhan. Dia memberi I’tibar kepada kamu supaya kamu mengambil I’tibar

Ayat ini biasa dibaca khatib di penghulu khutbah #2 u/ menutup khutbah Jumat sebelum sholat. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menghayati tema: “TAFSIR SURAH AN NAHL #90”

Ayat ini adalah penutup Khutbah Jumat yg sudah berlaku sejak zaman Umar bin Abdul Aziz. Zaman itu adalah zaman politik & propaganda. Mimbar Jumat dimanfaatkan sebagai ajang politik. Ayat ini pengertiannya sangat global. Dalam ayat ini, Allah SWT menyuruh 3 perkara & meninggalkan 3 perkara. 3 titah perintah Allah SWT & 3 larangan Allah SWT.

Sidang Jumat hafizhakumullah,

3 titah perintah Allah SWT

#1 Berbuat adil

Islam adalah agama yg sempurna. Syariat Islam itu adil u/ pemeluknya. Agama yg mudah u/ kita jalani. Adil itu artinya sejajar, seimbang, sama rata, meletakkan sesuatu pada tempatnya, menunaikan hak orang lain. Guru memberikan kita tugas, PR, belajar. Kita kumpulkan tugas PR itu. Kita mendapat nilai atas usaha kita itu. Kita belajar keras. Kita bisa mengerjakan soal ujian. Kita dapat nilai bagus. Kita lulus dengan nilai bagus. Kita kerja setiap hari dari pagi sampai sore. Akhir bulan kita gajian. Itu semua pencapaian kita. Kita menunaikan kewajiban sebelum kita menuntut hak. Bila kita telah menunaikan kewajiban, kita tidak dapat hak kita, maka kita wajib menuntut hak kita. Lawan kata adil adalah zalim. Kita perhatikan saja TKI di Malaysia, Arab Saudi diperlakukan semena-mena, disiksa, gaji dipotong. Kita lihat system kerja outsourcing. Karyawan outsourcing gajinya dipotong padahal kerjanya capek. Sebahagian gajinya masuk untung ke vendor. Buruh demo menuntut kelayakan upah @least UMR. Tanggal 1 Mei saban tahun memang hari libur tanggal merah. Tanggal 1 Mei saban tahun, buruh demo menuntut kelayakan upah. Buruh harus kerja rodi, tidak dapat hak cuti, gaji bulanannya tidak menutupi kebutuhannya saban bulan. Sementara itu, pejabat asyik korupsi, beli mobil mewah, apartemen mewah, gadget mewah, villa mewah di Puncak.

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

#2 Ihsan

Ihsan artinya berbuat baik. Syariat Islam menuntut kita supaya berbuat baik dengan sesame manusia. Bila kita berbuat baik ke orang lain, sudah barang tentu orang lain juga akan baik ke kita. Bila kita berbuat jahat ke orang lain, sudah barang tentu orang lain juga akan jahat ke kita. Bila kita tulus tanpa pamrih, berbuat baik kepada orang lain, banyak berkahnya. Bila kita berbuat baik karna modus, kita punya maksud tertentu alias pamrih, itu sesuai dengan pepatah “Ada udang di balik batu”. Itu artinya terselubung maksud yg tersirat. Kita berbuat baik karna ada maunya.

Firman Allah SWT surah Al Isra #7: Bila kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri & bila kamu berbuat jahat berarti kamu berbuat jahat bagi dirimu sendiri

Bila kita berbuat baik, kita memperoleh balasan kebaikan seberat zarrah. Bila kita berbuat jahat, kita juga memperoleh balasan seberat zarrah.

Firman Allah SWT surah Al Zalzalah #6-#8: #6 “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam berbagai keadaan supaya diperlihatkan kepada mereka balasan kerjaan mereka” #7 “Maka barangsiapa yg berbuat baik seberat zarrah, niscaya dia akan mendapat balasannya” #8 “& barangsiapa yg berbuat jahat seberat zarrah, niscaya dia juga akan mendapat balasannya

Zumrotal mu’minin wal musimin hafizhakumullah,

#3 Memberi kepada kaum kerabat

Syariat Islam menuntut kita supaya kita menafkahkan sebahagian rezeki kita di jalan Allah SWT. Kita menunaikan hak kerabat kita, hak orang lain. Guru mengadakan les 2 jam, jam 4-6. Murid & guru harus datang sebelum jam 4. Murid datang lebih dulu dari guru. Jam kantor jam 8. Kita datang ke kantor sebelum jam 8. Jam masuk sekolah jam 6.30. Datang sebelum 6.30. Jam sekolah jam 7. Datang sebelum jam 7. Kita membantu gotong royong, kita menyumbang tenaga. Kita berpendapat dalam diskusi, kita menyumbangkan ide, pikiran. Kita menyumbang uang u/ anak yatim, fakir miskin, orang kurang mampu, penyandang cacat u/ memperbaiki taraf hidup mereka. Ada program dokter yatim. Dokter yatim membantu anak yatim u/ menjadi dokter. Mereka sekolah kedokteran dibantu yayasan sosial. Bakti social, kita menyumbang soto Padang, bakso, sate Padang u/ 1000 orang. Betapa bahagianya mereka. Kita jumlah semuanya @Rp 10.000. Total sumbangan semuanya sudah Rp 30.000 x 1.000 = Rp 30 juta. Balasannya di sisi Allah SWT Rp 21 milyar.

Firman Allah dlm surat Al Maidah #2: "& tolong menolonglah kamu dalam kebaikan & taqwa & jangan kamu tolong menolong dalam dosa & permusuhan"

Para Jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Di antara larangan Allah SWT

#1 Keji

Keji dalam Bahasa Arab disebut fahsya’. Allah SWT merangkai fahsya’ & munkar dalam Al Quran. Keji adalah perbuatan dosa yg menimpa diri sendiri tapi tidak meurgikan orang lain, masyarakat sekitar kita. Hanya saja dia sudah membunuh hidupnya sendiri. Keji belum tentu munkar, tapi munkar sudah barang tentu keji. Perbuatan keji antara lain zinah, gay, homosexual, transsexual, transgender, prostitusi, pekerja seks komersial (PSK), selingkuh, memakai tato pada tubuh. Dosa keji dapat diampuni dengan sholat.

Firman Allah SWT surah Al Ankabut #45: “Sungguh sholat itu mencegah dr perbuatan keji & munkar

Ikhwatal Iman,

#2 Munkar

Munkar adalah dosa yg lebih tinggi dari keji. Keji belum tentu munkar. Munkar sudah barang tentu keji. Perbuatan membunuh, kufur kehadirat Allah SWT itu termasuk munkar.

Ikhwatal Islam,

#3 Permusuhan

Permusuhan berangkat dari ego yg tinggi. Tidak ada manusia yg sempurna. Ibarat kata pepatah “Tiada gading yg tak retak”. Bila air susu dibalas dengan air susu itu baik. Bila air tuba dibalas dengan air tuba itu adil. Bila air susu dibalas dengan air tuba itu zalim. Bila air tuba dibalas dengan air susu itu luar biasa. Setiap manusia pasti punya kesalahan. Yg kita benci dari orang itu sifatnya, kesalahannya. Yg kita suka dari orang itu juga sifatnya, kebaikannya, kelebihannya. Egois itu sifat merasa benar, mau menang sendiri, tidak mau kalah.

Firman Allah SWT surah Al Hujurat #12: “Wahai orang-orang yg beriman, jangan kamu buruk sangka karna buruk sangka itu dosa & jangan kamu mencari kesalahan orang lain serta jangan kamu menggunjingkan satu sama lain

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Diharamkan seorang muslim membenci saudaranya lebih dari 3 hari

Baginda Rasulullah SAW memohon 3 doa kehadirat Allah SWT. 2 doa dimaqbulkan & 1 doa tidak dimaqbulkan.

Imam Muslim RA meriwayatkan sabda dari Amir bin Saad dari ayahnya Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Aku telah mohon kehadirat Allah SWT tiga perkara. Dua doa dimaqbulkan & satu lg tidak dimaqbulkan. Aku mohon kehadirat Allah SWT supaya tidak membinasakan umatku dari kesulitan jangka panjang, doa ini dimaqbulkan. Aku mohon kehadirat allah SWT supaya umatku tidak dimusnahkan dalam banjir besar, doaku ini juga dimaqbulkan. Aku mohon kehadirat Allah SWT supaya umatku tidak bermusuhan. Namun yg satu ini doaku tidak dimaqbulkan

fa’tabiruu yaa ulil albab

Khutbah #2

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

3 titah perintah Allah SWT adalah berbuat adil, ihsan, memberi kepada kaum kerabat. 3 larangan Allah SWT adalah keji, munkar, permusuhan.

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar