Khutbah #1
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
Syukur Alhamdulillah, di
hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah ini, bersyukur kita kehadirat Allah
SWT dengan duduk bersimpuh Jumatan di masjid ini. Shalawat & salam kita
sempurnakan kepada Baginda Rasulullah SAW dari lubuk sukma kita. Selanjutnya
kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin, tabiit tabiin, umatnya yg mengamalkan
sunnahnya. Marilah kita menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT
dengan mematuhi tuntutan syariat Islam, menyempurnakan segala titah
perintahNya, yg fardhu khususnya & yg Sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya
& meninggalkan segala pantanganNya, yg haram khususnya & yg makruh
umumnya.
Fardhu: Bila dikerjakan
berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah
SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan
tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini
menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya
supaya menghayati & mengambil I’tibar dari khutbah Jumat yg bertema: “PENYAKIT
EGO”
Ikhwatal Iman,
Ego adalah penyakit hati
yg berbahaya. Ego bisa memutuskan tali silaturrahmi. Syariat Islam menuntut
kita supaya berbaur dengan orang lain karna orang Islam & orang yg beriman
itu bersaudara. Kadang hanya masalah sepele, kata-kata, terlanjur berkata,
terlanjur bicara, keceplosan bisa membunuh silaturrahmi. Ibarat kata pepatah “Karna
nila setitik, rusak susu sebelanga”. Ego memang sudah jadi fitrah kita sebagai
manusia. Ego tidak bisa kita bunuh tapi hanya bisa kita kurangi. Tidak ada
manusia yg tidak punya ego. Ego itu bisa jadi teman, bisa juga jadi musuh. Ego
itu bisa baik, bisa jahat. Ego yg baik itu berkah. Ego yg jahat itu setan.
Setan yg meracuni ego kita jadi jahat.
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Zaman sekarang, dewasa
ini, kita perhatikan ego manusia semakin tinggi. Ego tinggi, iman rapuh.
Seakan-akan sudah lupa sama sopan santun, tata krama yg sudah diajarkan orang
tua sejak kita kecil. Di bis, ada orang tua yg sudah lanjut usia tidak dikasih
duduk. Di kereta api, ibu hamil, ibu yg menggendong bayinya, anak kecil, tidak
dikasih duduk. Dia cuek saja sibuk dengan gadgetnya, mendengarkan musik di HP
nya, sibuk buka facebook, path, twitter, whatsapp. Pernah ada anak remaja yg
tidak mau kasih duduk ibu hamil, kemudian dia update status di path karna tidak
mau kasih duduk ibu hamil. Kemudian dia dikeroyok di sosial media. Semua orang
menghujatnya. Padahal dia sendiri wanita. Dia lupa bagaimana pengorbanan ibunya
mengandungnya selama 9 bulan. Ibunya naik bis, naik kereta api bawa dia dalam
keadaan lelah. Dia juga lupa bila dia seorang wanita yg juga akan jadi seorang
ibu. Dia akan hamil, mengandung 9 bulan, melahirkan, menyusui. Berkorban tempat
duduk untuk ibu hamil saja tidak mau.
Firman Allah SWT surah Al
Hujurat #12: “Wahai orang yg beriman,
jangan kamu buruk sangka karna buruk sangka itu dosa. & jangan kamu mencari
kesalahan orang lain serta jangan kamu menggunjingkan orang lain”
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
Mimbar Jumat minggu ini
akan membicarakan penyakit ego yg terkandung dalam surah Al Hujurat #12 yg
barusan saya baca
#1 Buruk sangka
Buruk sangka dalam Bahasa
Arab adalah su’uzhzhon. Buruk sangka itu menghakimi orang lain dengan buruk
tanpa kita mengetahui apa yg terjadi sebenarnya. Buruk sangka itu sikap curiga.
Padahal orang yg tertuduh oleh kita itu belum tidak melakukannya. Bahkan bila
dia tersangkanya, kita harus selidiki dulu kronologis kejadiannya. Kita lupa
meletakkan tab, HP di rumah, kita tuduh pembantu kita yg maling. Kita lupa
dimana meletakkan tab, dokumen di kantor, kita tuduh OB, satpam yg maling
bahkan teman kita sendiri kita tuduh tanpa bukti. Tanyakan saja baik-baik. Bila
mereka tidak tau, coba kita introspeksi diri. Kita ingat sebelum barang kita
hilang terakhir dimana kita meletakkannya. Bila pelaku yg sebenarnya terbukti
kejahatannya, pasti ada buktinya & saksi yg mengetahui kejadian itu. Saksi
harus bertanggung jawab atas kesaksiannya & barang buktinya. Polisi
melakukan penyelidikan dengan memeriksa sidik jari di laboratorium forensik.
Bila akan digelar sidang di pengadilan, barang bukti, saksi sudah harus lengkap
hadir.
Sabda Baginda Rasulullah
SAW: “Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam
hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta
bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka
ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang
diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya),
‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu
menutupi hati mereka’.”
Firman Allah SWT surah An Nahl #90: “Sungguh Allah SWT
menyuruh kamu berbuat adil, ihsan, memberi kepada kaum kerabat & melarang
kamu berbuat keji, ingkar, permusuhan. Dia memberi I’tibar kepada kamu supaya
kamu mengambil I’tibar”
Sidang Jumat
hafizhakumullah,
#2 Mencari kesalahan
orang lain
Sikap mencari kesalahan
orang lain itu membuat api permusuhan. Orang yg kita tidak suka, kita cari
kesalahannya. Dia selalu kita omelin. Semua yg dia lakukan salah di mata kita.
Kita tidak menghargai usahanya membantu kita. Bahkan kita gengsi tidak mau
mengucapkan terma kasih. Bagi orang orthodox, kita semua selalu salah. Kita
lihat raja orthodox, pemimpin orthodox, sibuk mencari kesalahan orang lain, rakyatnya
tidak suka. Jangankan rakyatnya, mentrinya saja tidak suka. Orang tua orthodox,
anaknya melawan, membenci orang tuanya. Guru yg orthodox, muridnya malas
belajar, melawan guru. Kepala sekolah yg orthodox, gurunya malas mengajar,
muridnya tidak mau belajar, sekolah bubar. Suami yg orthodox, istrinya lari
dari rumah, minta cerai. Kita lihat saja ospek masuk SMP, SMA, perguruan tinggi
yg tidak mendidik. Senioritas yg orthodox. Senior selalu benar. Bila senior
salah, senior tetap benar & junior tetap saja salah walaupun benar. Di
jalan raya, motor menabrak mobil, lari cuek saja. Bila mobil menabrak motor,
mobil salah. Padahal motor yg salah. Polisi juga suka cari kesalahan pengguna
jalan, mobil, motor padahal kesalahannya minor. Kasih duit, kita bebas tilang.
Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Diharamkan seorang
muslim membenci saudaranya lebih dari 3 hari”
Baginda Rasulullah SAW memohon 3 doa
kehadirat Allah SWT. 2 doa dimaqbulkan & 1 doa tidak dimaqbulkan.
Imam Muslim RA meriwayatkan sabda
dari Amir bin Saad dari ayahnya Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Aku telah
mohon kehadirat Allah SWT tiga perkara. Dua doa dimaqbulkan & satu lg tidak
dimaqbulkan. Aku mohon kehadirat Allah SWT supaya tidak membinasakan umatku
dari kesulitan jangka panjang, doa ini dimaqbulkan. Aku mohon kehadirat allah
SWT supaya umatku tidak dimusnahkan dalam banjir besar, doaku ini juga
dimaqbulkan. Aku mohon kehadirat Allah SWT supaya umatku tidak bermusuhan.
Namun yg satu ini doaku tidak dimaqbulkan”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
#3 Menggunjingkan aib
orang lain
Menggunjingkan aib orang
lain hukumnya haram. Kita menjelek-jelekkan orang lain. Bila itu benar, itu
ghibah. Bila itu salah, itu fitnah. Bila Allah SWT membuka aib kita ke orang
lain, kita malu. Apalagi Allah SWT membuka aib kita langsung ke Baginda
Rasulullah SAW. Kita perhatikan tayangan infotainment menayangkan berita artis
kawin cerai, pertikaian artibs. Memang itu benar subyek beritanya. Namun
direkayasa beritanya. Infotainment memihak ke artis yg membayarnya. Media
memihak pemiliknya, partai politik yg membayarnya. Banyak berita yg rancu
dewasa ini. Good news is bad news. Bad news is good news. The best news is the
worst news, The worst news is the best news. Tersangka korupsi, pelaku
kejahatan, koruptor, silahkan buka aibnya di pengadilan. Aib rumah tangga
artis, selebritis dibuka di infotainment. Perceraian artis, selebritis dibuka
di media. Bahkan status facebook, twitter, path dijadikan ajang membuka aib
diri sendiri. Membuka aib diri sendiri itu sama saja dengan menelanjangi diri
sendiri. Aib kita terbuka, kita telanjang. Jangan ditulis di status. Orang
banyak yg like, komen, kemudian bangga.
Dalam Al Quran, Allah SWT
menyebutkan 2x “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan”.
Firman Allah SWT surah Al
Baqrah #191/#217: “Fitnah lebih kejam
dari pembunuhan”
Firman Allah SWT surah Al
Baqarah #208: “Wahai orang yg beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam secara sempurna & jangan kamu patuhi jejak
langkah setan. Sungguh setan itu musuh yg nyata bagi kamu”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Dewasa ini, sikap
individualisme semakin tinggi. Kita lebih berbaur dengan teman sekolah, teman
kerja, teman kantor. Tetangga kita sudah lupa, tidak kenal lagi. Jakarta macet,
waktu habis di jalan, kita tweas di jalan. Orang bersikap “gw-gw, lo-lo”, “saya-saya,
anda-anda”. Kita perhatikan bila pejabat, pegawai bank, pilot, dokter meninggal
dunia, banyak yg melayat. Bila tukang ojek meninggal dunia, paling sedikit yg
melayat, tetangga di kampungnya, keluarganya yg melayat. Lingkungan
individualis, kaku, cuek, orthodox, kita tidak nyaman. Bila kita datang, orang
cuek tidak peduli. Bila kita pergi, cuek saja. Setelah kita pergi, tidak mau
silaturrahmi dengan kita. “Sakit-sakit aja, mati-mati aja”.
Firman Allah SWT surah Al Zalzalah
#6-#8: #6 “Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam berbagai keadaan
supaya diperlihatkan kepada mereka balasan kerjaan mereka” #7 “Maka
barangsiapa yg berbuat baik seberat zarrah, niscaya dia akan mendapat
balasannya” #8 “& barangsiapa yg berbuat jahat seberat zarrah,
niscaya dia juga akan mendapat balasannya”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Ego itu ada yg baik, ada
yg jahat. Ada yg jadi teman, ada yg jadi musuh. Ego yg baik itu berkah. Ego yg
jahat itu setan. Ego tidak bisa kita bunuh tapi bisa kira kurangi. Ego sudah
jadi fitrah manusia. Tidak manusia yg tidak punya ego.
Penyakit ego dalam surah
Al Hujurat #12: buruk sangka, mencari kesalahan orang lain, menggunjingkan aib
orang lain.
Doa menjaga hati: “Wahai Zat yg membolak balikkan hati,
teguhkanlah hatiku di atas agamaMu”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
Saban hari Allah SWT
memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian.
Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir
bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati
tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati
tidak harus tua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar