Jumat, 29 Juli 2016

Audit diri

Khutbah #1

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah & bulan Syawal yg fitri ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu ini akan memberitakan satu tema: “AUDIT DIRI”

Ikhwatal Iman,

Syukur Alhamdulillah, kita masih berada dalam kegembiraan suasana Idul Fitri 1437. Sudah sebulan kita lebaran. Sudah sebulan juga Ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Kita telah melewati karantina tarbiyah Ramadhan 1437 selama 30 hari. Semua peserta telah lulus dari karantina Ramadhan 1437. Semua peserta juga telah diwisuda pada tanggal 1 Syawal 1437. Suasana silaturrahim lebaran Idul Fitri, suasana mudik lebaran masih segar dalam ingatan kita. Hari demi hari telah kembali normal seperti sebelum bulan Ramadhan. Hari demi hari setelah Ramadhan adalah hari demi hari yg baru. Kita telah kembali suci, kembali fitri. Idul Fitri memang wisuda kelulusan kita setelah lulus dari karantina tarbiyah Ramadhan. 1 Syawal itu detik baru kita menjadi manusia baru yg lebih baik. Perjalanan kita panjang 11 bulan sampai kita kembali lagi ke tanggal 1 Ramadhan. End of Ramadhan but prelude to the new beginning through being brand new human beings. Idul Fitri is not the ending but just the beginning for the next 11 months later.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: Allah SWT berfirman, “Semua amaliyah anak Adam adalah u/nya kecuali puasa. Puasa u/Ku & Aku sendiri yg akan membalasnya”

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Semua amaliyah anak Adam akan dilipatgandakan 10-700x lipat. Allah SWT berfirman: kecuali puasa, puasa u/Ku & Aku sendiri yg akan membalasnya”

Firman Allah SWT surah Ar Rum #30: “Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada agama Islam sesuai fitrah Allah SWT karna Dia telah menciptakan manusia sesuai dengan fitrah itu. Tiada perubahan pada ciptaan Allah SWT. Itulah agama yg lurus, tapi banyak manusia yg tidak mengetahui”

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Setiap manusia tidak luput dari dosa. Tiada manusia yg sempurna. Allah SWT saja yg Raja. The King of The Kingdom in the universe. Kita semua hanyalah mandataris Allah SWT. Kita bisa merasa lebih tinggi di mata manusia. Di sisi Allah SWT, kita hanya sekecil semut saja. Status manusia itu sebenarnya sama di sisi Allah SWT. Bedanya hanya terletak di iman & taqwanya saja. Di waktu Jumatan di masjid, semua manusia sama di sisi Allah SWT tidak terkecuali khatibnya. Khatib hanya memimpin Jumatan, menyampaikan khutbah Jumat. Imam memimpin sholat berjamaah. Bila kita pergi haji atau umroh, di Masjidil Haram, di Masjid Nabawi, semua jemaah haji atau jemaah umroh statusnya sama di sisi Allah SWT. Di Masjidil Haram, semua thawaf, semua sa’i, semua berihram. Di Masjid Nabawi, semua merasa lebih dekat dengan Baginda Rasulullah SAW. Semua sholat di raudhah. Semua ziarah ke makam Baginda Rasulullah SAW. Semua wukuf di Padang Arafah. Semua berpakaian ihram. Di dunia, setiap manusia punya status sosial yg beda, datang dari latar belakang keluarga yg beda, golongan darahnya beda, namanya beda, sukunya beda. Bila dengan orang asing ditambah lagi, warga negaranya beda, tanah airnya beda, peradabannya beda, bahasanya beda. Manusia harusnya tidak sombong dengan sesama manusia karna sama” mandatoris Allah SWT. Sombong itu jubah Allah SWT.

Firman Allah SWT surah Al Kahfi #110: Katakalah (wahai Muhammad), “Sungguh aku ini hanya seorang manusia seperti kamu yg telah menerima wahyu, bahwa sungguh Tuhanmu adalah Tuhan Yg Maha Esa. Maka barangsiapa yg mengharapkan pertemuan dengan Tuhannya, maka hendaklah dia berbuat kebajikan & jangan mempersekutukanNya dengan yg lain dalam amaliyah ibadahnya”

Ikhwatal Islam,

Setiap manusia tidak luput dari kesalahan. Setiap manusia pasti pernah sakit hati. Setiap manusia pasti pernah bermusuhan. Gengsi itu bertujuan u/ menjaga harga diri. Gengsi itu ibarat pisau 2 mata. Ada gengsi yg baik. Ada gengsi yg buruk. Gengsi yg baik itu rasa malu, segan. Bila kita peduli dengan orang lain, dia merasa segan menerima bantuan kita. Bila kita bertamu, tuan rumah menyuguhkan kue, kita suka bilang “gak usah repot-repot”. Bila kita tawarkan martabak, orang lain ada yg mengambilnya, ada yg menolaknya “gak, makasih”. Di bis, kita kasih duduk ke orang tua yg sudah lanjut usia. Bapak atau ibu itu bilang “duduk aja pak”. Bila kita berdiri, duduk juga. Kita tawarkan duduk ke ibu hamil, ibu yg gendong bayi, gendong anak. Ibu itu juga bilang “duduk aja pak, duduk aja bu”. Kita peduli dengan orang lain. Orang lain segan & malu dengan tawaran kita padahal dia memang butuh. Dia merasa segan & malu dengan kita. Gengsi yg buruk itu gengsi yg terlalu tinggi. This is true story. For your information, di Padang khususnya & di Sumatera Barat umumnya, sopir, satpam, pembantu harus makan semeja sama majikannya. Di Jakarta, Bandung, Jawa, sopir, pembantu, satpam segan makan semeja sama bosnya.

Di Indonesia masih berlaku sistem kasta dalam status sosial. Manusia umumnya & orang Jakarta khususnya dewasa ini sudah tercemar penyakit ego & individual. Dewasa ini manusia terlalu sibuk dengan urusan masing” & terlalu mementingkan diri sendiri. Dewasa ini manusia terlalu sibuk dengan gadget. Di group chat janjian kumpul”. Bila sudah bertemu langsung, semuanya ngobrol dengan gadget masing”. Masyarakat yg hidup di kota besar Jakarta sudah pudar sikap toleransinya & kepeduliannya. Di universitas kita individualis karna sibuk dengan urusan masing”. Lingkungan individualis orangnya cuek”. Ciri khas lingkungan individualis adalah “gw-gw, lo-lo” & “sakit-sakit aja, mati-mati aja”. Bila tenaga kerja professional, tenaga kerja korporat yg sakit, dokter, pilot, insinyur, artis, Ustadz, dosen, guru, karyawan bank banyak yg jenguk, banyak yg mendoakan. Banyak yg bawa buah. Bila tenaga kerja professional, tenaga kerja korporat meninggal dunia, dokter, pilot, insinyur, artis, Ustadz, dosen, guru, pejabat, karyawan bank meninggal dunia banyak yg melayat, semuanya mengirim karangan bunga turut berduka cita, semuanya menyolatkan jenazahnya, semuanya mendoakan, semuanya mengantarkan ke kubur. Facebook, path, twitter mereka mengalir ucapan turut berduka cita. Semuanya sedih karna kehilangan. Bila tukang ojek, pak pos, tukang susu, tukang bakso, “sakit-sakit aja, mati-mati aja”.

Manusia punya ego yg tinggi. Ego itu sudah menjadi naluri alami manusia. Kita yg harus menjinakkan ego kita. Ego tidak bisa kita bunuh tapi bisa kita jinakkan. Ego itu juga ibarat pisau 2 mata. Ada ego yg baik. Ada ego yg jahat. Ego yg baik menyelamatkan kita. Ego yg jahat membunuh kita. Ego yg baik adalah berkah. Ego yg jahat adalah mudharat. Setan adalah ego yg paling jahat. Bila kita audit orang lain, kita senang & kita puas. Bila kita diaudit orang lain, sakit hati. Bila kita gagal audit diri sendiri, orang lain yg audit kita. Audit orang lain bertujuan u/ audit kesalahan kita u/ membuat perubahan. Justru banyak orang yg sukses karna audit orang lain. Orang lain audit kita dengan masukan, saran, kritik yg memotivasi. Orang lebih suka mendengarkan saran Ustadz, psikolog, mentor, motivator. Cara mereka masuk ke semua orang karna mereka menyesuaikan cara penyampaian mereka. Banyak yg suka acara pengajian Mamah Dedeh, “Mamah & AA beraksi” saban pagi saban hari di Indosiar. Banyak yg suka acara motivasi kehidupan “Mario Teguh”. Motivatornya Mario Teguh. Sebenarnya bila saran, kritik yg memotivasi pasti lebih mudah kita ikuti. Audit diri sendiri itu sulit. Audit orang lain itu mudah. Diaudit orang lain sakit. Diaudit Allah SWT sudah pasti sakit. Audit diri sendiri dulu sebelum audit orang lain & diaudit orang lain.

Firman Allah SWT surah Al Hasyr #18: “Wahai orang” yg beriman, bertaqwalah kehadirat Allah SWT & hendaklah setiap anak Adam memperhatikan apa yg telah diperbuatnya u/ hari esok (hari kiamat) & bertaqwalah kehadirat Allah SWT. Sungguh Allah SWT Maha Teliti atas apa yg kamu perbuat”

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Idul Fitri adalah permulaan baru u/ membuat perubahan yg radikal setelah kita dididik di karantina tarbiyah Ramadhan. Kita pelihara & kita sempurnakan amaliyah Ramadhan 11 bulan ke depan sampai kembali ke tanggal 1 Ramadhan. Audit diri bertujuan u/ audit dosa kita, audit kesalahan kita. Di bulan Ramadhan, kita audit dosa kita dengan amaliyah Ramadhan. Kita sholat sunnah taraweh u/ menyempurnakan Ramadhan umumnya & menyemarakkan malam Ramadhan khususnya. Kita audit diri kita dengan perubahan yg radikal dari buruk ke baik, dari baik ke lebih baik, dari bathil ke hak, dari negatif ke positif. Setelah lulus dari karantina tarbiyah Ramadhan, kita menjadi manusia yg seutuhnya baru. Be a brand new human being. Ibarat jas putih laboratorium yg baru setelah dicuci selama 30 hari dengan pemutih. Baunya masih wangi baru. Belum tercemar zat kimia laboratorium. Setelah dicuci bersih dengan pemutih dengan bau wangi baru selama 30 hari, jas putih laboratorium itu harus dijaga putihnya u/ 11 bulan ke depan.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yg hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia termasuk orang yg beruntung. Barangsiapa yg hari ini sama saja dengan hari kemarin, maka dia termasuk orang yg rugi. Barangsiapa yg hari ini lebih buruk dari kemarin, maka dia termasuk orang yg celaka”

Firman Allah SWT surah Al Baqarah #200-#202: #200 Bila kamu telah menyempurnakan ibadah haji kamu, maka berzikirlah kamu dengan menyebut nama Allah SWT sebagaimana kamu membanggakan nenek moyang kamu atau lebih dari itu. Maka di antara manusia ada yg berdoa "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia” & tiada keberkahan baginya di akhirat #201 & di antara mereka ada yg berdoa, "Ya Tuhan kami, anugerahkan kami keberkahan di dunia & di akhirat & peliharalah kami dari azab siksa api neraka" #202 “Mereka itulah yg mendapat bagian dari apa yg mereka usahakan & Allah SWT Maha Cepat perhitunganNya”

“fa’tabiruu yaa ulil albab”

Khutbah #2

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Kegembiraan Syawal terrasa setelah kita menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan. Kita tidak tau akankah usia kita panjang tiba di bulan Ramadhan tahun depan atau tidak. Kita juga tidak tau apakah Ramadhan tahun ini yg barusan lewat adalah Ramadhan yg terakhir atau tidak. Bila usia kita tiba di bulan Ramadhan tahun depan, kita hanya berpisah 11 bulan dengan bulan Ramadhan. Bila kita menghembuskan nafas terakhir, kita berpisah dengan bulan Ramadhan u/ selamanya. Ramadhan tahun ini yg barusan lewat adalah Ramadhan yg terakhir. Semoga Allah SWT memanjangkan umur kita ke bulan Ramadhan tahun depan.

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar