Jumat, 15 Juli 2016

Ziarah menyempurnakan silaturrahim

Khutbah #1

Ikhwatal Islam.

Syukur Alhamdulillah, di hari Jumat, penghulu segala hari yg berkah & bulan Syawal yg fitri ini, kita duduk bersimpuh dalam Jumatan siang hari ini u/ bersyukur kehadirat Allah SWT. Kita masih bisa merasakan kegembiraan Idul Fitri. Shalawat & salam terbesit dari lubuk sukma kita semoga kita sempurnakan keharibaan Baginda Rasulullah SAW. Ketahuilah taqwa adalah sikap penghambaan yg sempurna kehadirat Allah SWT. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan iman & taqwa kehadirat Allah SWT, yakni mematuhi segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya serta meninggalkan segala laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Seiring dengan kegembiraan bulan Syawal & karna kita masih dalam suasana Idul Fitri, Mimbar Jumat minggu ini akan memberitakan satu tema: “ZIARAH MENYEMPURNAKAN SILATURRAHIM”

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Idul Fitri identik dengan 2 hal, yakni “ziarah” & “silaturrahim”. Kata ziarah & silaturrahim, dua”nya berasal dari Bahasa Arab. & dua”nya adalah kata serapan Bahasa Arab yg sudah resmi menjadi Bahasa Indonesia. Ziarah itu sebenarnya dalam Bahasa Arab artinya berkunjung. Dalam Bahasa Inggris disebut “visit”. Silaturrahim juga berasal dari 2 kata dalam Bahasa Arab, yakni “silah” artinya menyambung & “rahim” artinya kekerabatan. Dalam Bahasa Inggris bisa disebut “Social interaction”, “Keep in touch”, “Keep contact”. Silaturrahim itu menyambung kekerabatan ukhuwah Islamiyah. Dalam tatanan baku Bahasa Indonesia, ziarah konotasinya lebih dominan ke ziarah kubur. Padahal sebenarnya ziarah itu tidak selalu ziarah kubur. Bila kita umroh, kata ziarah digunakan u/ berkunjung ke tempat” bersejarah Islam di tanah suci. Dalam tatanan baku Bahasa Indonesia, kita lebih dominan menggunakan kata silaturrahmi. Kita tidak pernah menggunakan kata silaturrahim. Dalam tatanan Bahasa Indonesia, ziarah & silaturrahim itu beda. Dalam tatanan Bahasa Arab, ziarah & silaturrahim itu sama.

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Kegembiraan Idul Fitri disempurnakan dengan ziarah & silaturrahim. Setelah selesai kita sholat Idul Fitri, kita bersalaman dengan para Jemaah di masjid u/ saling bermaafan. Kita saling bersalaman dengan keluarga kita u/ saling bermaafan. Kita makan ketupat lebaran, opor, rending, sate Padang di rumah. Keluarga kita datang berkumpul & bersilaturrahim Idul Fitri ke rumah kita. Kita bersilaturrahim ke semua rumah keluarga kita yg lain setelah keluarga kita datang berkumpul di rumah kita setelah sholat Idul Fitri. Idul Fitri itu kesempatan yg terbaik u/ kita berkumpul dengan segala keluarga besar yg dekat & yg jauh. Keluarga dekat yg tinggal 1 kota dengan kita (yg tinggalnya sama” di Jakarta), sudah sering ketemu. Kita bisa ketemu kapan saja. Keluarga yg jauh dari luar kota (luar Jakarta), kita jarang ketemu, susah ketemu. Jangankan keluarga yg jauh. Keluarga yg dekat saja yg tinggal 1 kota (yg tinggalnya di Jakarta juga), belum tentu bisa ketemu seiring dengan kesibukan masing”. Apalagi Jakarta dewasa ini macet. Orang Jakarta dewasa ini lebih individual, sibuk dengan urusan masing”. Idul Fitri is quality time with the whole families.

Firman Allah SWT surah Al Hujurat #10: “Sungguh orang mu’min itu bersaudara, maka damaikanlah kedua saudaramu & bertaqwalah kehadirat Allah SWT supaya kamu memperoleh rahmat

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Setelah kita bersilaturrahim dengan keluarga kita sendiri, kita bersilaturrahim dengan tetangga jauh & dekat, teman” jauh & dekat, teman lama & baru sahabat, rekan sejawat, siapa saja orang yg kita kenal baik. Kita pasti merindukan teman lama kita di zaman sekolah, zaman kuliah. Di hari biasa, susah ketemu mereka. Semuanya sibuk dengan kerja masing”. Di hari Idul Fitri khususnya & di bulan Syawal umumnya, banyak sekali kita menerima undangan halal bi halal, undangan pernikahan (walimatul ‘ursy). Teman kantor kita ketemu saban hari. Kita adakan halal bi halal kantor.

Firman Allah SWT surah An Nisa' #36: "& sembahlah Allah SWT & jangan kamu mempersekutukanNya dengan apapun. & berbuat baiklah kedua orang tua, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat & tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil & hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah SWT tidak menyukai orang yang sombong & membanggakan diri"

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Manusia umumnya & orang Jakarta khususnya dewasa ini sudah tercemar penyakit ego & individual. Dewasa ini manusia terlalu sibuk dengan urusan masing” & terlalu mementingkan diri sendiri. Dewasa ini manusia terlalu sibuk dengan gadget. Di group chat janjian kumpul”. Bila sudah bertemu langsung, semuanya ngobrol dengan gadget masing”. Masyarakat yg hidup di kota besar Jakarta sudah pudar sikap toleransinya & kepeduliannya. Di universitas kita individualis karna sibuk dengan urusan masing”. Lingkungan individualis orangnya cuek”. Ciri khas lingkungan individualis adalah “gw-gw, lo-lo” & “sakit-sakit aja, mati-mati aja”. Bila tenaga kerja professional yg sakit, dokter, pilot, insinyur, artis, Ustadz, dosen, guru, karyawan bank banyak yg jenguk, banyak yg mendoakan. Bila tenaga kerja professional meninggal dunia, dokter, pilot, insinyur, artis, Ustadz, dosen, guru, pejabat, karyawan bank meninggal dunia banyak yg melayat, semuanya mengirim karangan bunga turut berduka cita, semuanya menyolatkan jenazahnya, semuanya mendoakan, semuanya mengantarkan ke kubur. Facebook, path, twitter mereka mengalir ucapan turut berduka cita. Semuanya sedih karna kehilangan. Bila tukang ojek, pak pos, tukang susu, tukang bakso, sakit-sakit aja, mati-mati aja.

Firman Allah SWT surah Al Hujurat #12: “Wahai orang yg beriman, jangan kamu buruk sangka karna buruk sangka itu dosa. & jangan kamu mencari kesalahan orang lain serta jangan kamu menggunjingkan orang lain. Adakah di antara kamu yg suka memakan daging saudaranya yg telah mati? Sudah barang tentu kamu jijik. & bertaqwalah kehadirat Allah SWT. Sungguh Allah SWT Maha Penerima Taubat & Maha Penyayang

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Setelah kita ziarah & silaturrahim dengan teman” kita, rekan sejawat, teman kerja, teman sekolah, teman lama, semua orang yg kita kenal baik, jangan lupa kita ziarah ke kubur juga. Bila ada keluarga kita yg telah mendahului kita, kita ziarah ke kubur mereka u/ mendoakan mereka supaya Allah SWT meringankan auditNya selama dalam kubur. Inilah arti ziarah yg digunakan dalam Bahasa Indonesia. Mereka hadir di mimpi kita karna minta doa kita. Idul Fitri tahun yg terdahulu, mereka masih gembira bersama kita. Idul Fitri tahun ini, mereka telah mendahului kita.

Sabda Baginda Rasulullah SAW: “Berziarahlah ke kubur karna itu mengingatkanmu tentang hari kiamat

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Banyak adab ziarah & adab silaturrahim ke yg harus kita perhatikan. Ada adab sebagai tamu & adab sebagai tuan rumah. Bila kita mau berkunjung ke rumah orang lain, kabarin dia dulu, minta izin dulu ke dia. Bila dia ada di rumah, kita boleh datang. Bila dia tidak bisa, kita jangan datang. Kita jangan memaksakan kehendak u/ datang. Pilih jam berkunjung yg tepat. Jangan terlalu larut malam karna tuan rumah sudah tidur. Jangan terlalu Subuh, terlalu pagi, karna tuan rumah masih tidur, belum siap” menyambut tamu. Bila kita telah tiba di rumah yg kita kunjungi, kita ucapkan salam dengan tuan rumah. Kita bersalaman dengan tuan rumah. Orang yg mengamalkan syariat Islam dengan syar’I, pria berjenggot terlalu tebal, wanita yg pakai hijab syar’I, tidak dandan, tidak pakai make up, mereka tidak mau salaman dengan lawan jenis yg bukan muhrim. Mereka salaman tidak bersentuhan. Bila tuan rumah telah mempersilahkan kita masuk baru kita masuk. Bila tuan rumah telah mempersilahkan kita duduk baru kita duduk. Tuan rumah & tamu harus saling menghormati. Tuan rumah & tamu harus saling menjaga adab. Tuan rumah harus menyediakan makanan & minuman dengan porsi yg banyak supaya cukup u/ tamu. Tamu jangan minta tambah dari porsi yg disediakan. Tamu jangan berkunjung sampai larut malam, sampai tengah malam, sampai dinihari, sampai larut pagi karna mengganggu waktu istirahat tuan rumah. Tuan rumah dilarang keras mengusir tamu. Kecuali tamu itu berkunjung sampai larut malam, tuan rumah boleh menyuruhnya pulang. For your information, di kampung” Sumatera Barat, tamu datang tidak habis” di musim lebaran. Mereka langsung datang begitu saja tanpa minta izin sama tuan rumah dulu. Bila tuan rumah tidak bisa, tidak mengizinkan tamu u/ datang, tamu tersinggung. Lebaran di kampung Sumatera Barat, kita harus makan di setiap rumah yg kita kunjungi. Bila kita tidak makan, tuan rumah tersinggung. Lebaran di Jakarta saja tidak kaku seperti itu. Lebaran di Jakarta, yg penting kita datang. Tuan rumah sudah senang. Saya juga pernah lebaran di Pekanbaru. Lebaran di Pekanbaru, yg penting kita datang, tuan rumah sudah senang. Mau makan atau tidak, itu pilihan kita.

Sabda Baginda Rasullullah SAW: "Barangsiapa yang ingin dilapangkan rezeki & dikenang setelah ajalnya, maka hendaklah menyambung tali silaturrahim"

Firman Allah SWT surah An Nur #27-#29: #27 “Wahai orang” yg beriman, jangan kamu masuk rumah yg bukan rumahmu sebelum minta izin & memberi salam kepada tuan rumah. Yg demikian itu lebih baik bagimu supaya kamu ingat” #28 “& bila kamu tidak menemui seorangpun di dalamnya, maka jangan kamu masuk sebelum minta izin. & bila dikatakan kepadamu, “kembalilah”, maka kembalilah. Itu lebih suci bagimu & Allah SWT Maha Mengetahui apa yg kamu perbuat” #29. “Tiada dosa bagimu masuk rumah yg tidak dihuni, bila kamu ada kepentingan di dalamnya. Allah SWT Maha Mengetahui yg tersurat & yg tersirat

fa’tabiruu yaa ulil albab

Khutbah #2

Sidang Jumat hafizhakumullah,

Kegembiraan Syawal terrasa setelah kita menyempurnakan ibadah puasa Ramadhan. Kita tidak tau akankah usia kita panjang tiba di bulan Ramadhan tahun depan atau tidak. Kita juga tidak tau apakah Ramadhan tahun ini yg barusan lewat adalah Ramadhan yg terakhir atau tidak. Bila usia kita tiba di bulan Ramadhan tahun depan, kita hanya berpisah 11 bulan dengan bulan Ramadhan. Bila kita menghembuskan nafas terakhir, kita berpisah dengan bulan Ramadhan u/ selamanya. Ramadhan tahun ini yg barusan lewat adalah Ramadhan yg terakhir. Semoga Allah SWT memanjangkan umur kita ke bulan Ramadhan tahun depan.

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

Saban hari Allah SWT memanggil hambaNya u/ kembali keharibaanNya. Saban hari manusia dalam kerugian. Waktu kita semakin singkat. Saban hari kematian mengejar kita. Saban hari kita semakin dekat dengan kematian. Saban tahun, usia kita semakin berkurang, kita semakin dekat dengan kematian. Setiap yg bernyawa pasti mati. Kita semua pasti menghembuskan nafas terakhir bila ajal kita tiba. Jangan terpedaya dengan nikmat sehat karna syarat mati tidak harus sakit. Jangan terpedaya dengan nikmat usia muda karna syarat mati tidak harus tua.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar