Khutbah #1
Para jemaah Jumat yg
diberkahi Allah SWT,
Syukur Alhamdulillah,
kita duduk bersimpuh bersyukur kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam kita
sempurnakan keharibaan Baginda agung Rasulullah SAW. Mimbar Jumat minggu ini
menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya
supaya menyempurnakan iman & taqwa 100% kehadirat Allah SWT. Bercocok
tanamlah dengan bibit & benih taqwa karna bekal terbaik adalah bekal taqwa.
Sungguh bekal taqwa yg terbaik adalah menyempurnakan segala titah perintahNya,
yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya termasuk
sunnah khulafaur rasyidin serta jangan melanggar laranganNya, yg haram
khususnya & yg makruh umumnya.
Fardhu: Bila dikerjakan
berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah
SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan
berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan
tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Mimbar Jumat minggu ini
akan memberitakan satu tema: “PARA PENDUSTA AGAMA”
Sebelum kita mulai mimbar
Jumat minggu ini, tinggalkan jual beli & segala urusan dunia, silahkan
matikan atau silent HP, jangan bicara, jangan berisik selama khutbah Jumat
berlangsung. Luruskan & rapatkan saf.
Ikhwatal Iman,
Mimbar Jumat minggu ini
akan memberitakan tafsir surah Al Maun #1-#7. Ciri” para pendusta agama dalam
surah Al Maun #1-#7:
#1 Menghardik anak yatim
Anak yatim adalah anak yg
sudah kehilangan ayahandanya. Anak piatu adalah anak yg sudah kehilangan
ibundanya. Anak yatim piatu adalah anak yg sudah kehilangan kedua orang tuanya.
Kasihani anak yatim. Jangan kucilkan anak yatim. Mereka kehilangan tonggak
kehidupannya. Mereka hidup sebatang kara. Ingatlah kisah Baginda Rasulullah SAW
saja adalah anak yatim ketika Baginda lahir ke dunia. Baginda Rasulullah SAW
tidak mengenal ayahandanya. Ayahandanya, Abdullah meninggal dunia ketika
Baginda Rasulullah SAW di dalam kandungan ibundanya, Aminah. Jangan kita
berikan makan rezeki yg haram hasil korupsi u/ anak yatim. Itu akan
mempengaruhi pertumbuhannya, karakteristiknya. Jangan kita rendahkan anak
yatim. Jangan kita tindas mereka. Suatu saat kita juga akan kehilangan ayahanda
kita atau ibunda kita bahkan kedua orang tua kita.
Ikhwah fillah,
#2 Tidak memberi makan
orang miskin
Syariat Islam menuntut
kita supaya kita mengasuransikan harta kita di jalan Allah SWT. Kita
asuransikan harta kita di jalan Allah SWT supaya membersihkan harta kita. Harta
kita akan diganti Allah SWT 700x lipat lebih banyak & lebih baik. Asuransi
yg berkahnya terjamin di sisi Allah SWT. Bila kita punya makanan, rezeki lebih,
berbagilah dengan fakir miskin, anak yatim, orang yg membutuhkan. Kita setiap
hari bisa makan & minum enak, lancar, tidur pulas. Fakir miskin, anak
yatim, orang yg membutuhkan makan minum susah, tidur tidak nyaman, tidur di
kolong jembatan. Mereka susah payah memperjuangkan kehidupan mereka. Kita
kehidupan terjamin, kita mampu, kita berada. Di dalam harta kita, pasti ada hak
kaum yg membutuhkan juga. Di bakti sosial itu, kita sumbangkan hoka hoka bento.
Paket nasi dengan lauknya hoka hoka bento u/ 1000 anak yatim @Rp 100.000. Kita
sudah menyumbang Rp 10.000.000 paket nasi hoka hoka bento di bakti sosial.
Balik modal dari Allah SWT Rp 7.000.000.000 (Rp 7 Milyar). Pembahasan ini bersambung ke point terakhir yg
akan saya bahas di khutbah #2.
Firman Allah SWT surah Al
Maun #1-#3: #1 “Tahukah kamu para
pendusta agama?” #2 “Mereka itu yg
menghardik anak yatim” #3 “&
tidak memberi makan orang miskin”
“fa’tabiruu yaa ulil albab”
Khutbah #2
Ikhwatal Iman,
Di khutbah #1 kita sudah
bahas ½ tafsir surah Al Maun tentang pendusta agama yg menghardik anak yatim
& enggan memberi makan fakir miskin. Di khutbah #2 ini, saya akan bahas
konekuensi yg ditanggung para pendusta agama yakni kecelakaan bagi orang yg
sholat.
Ikhwatal Islam,
Ada 3 kecelakaan yg
dialami orang yg sholat
#1 Melalaikan sholat
Jangan tinggalkan sholat
5 waktu. Dewasa ini banyak sekali di masyarakat kita orang Islam yg tidak
sholat. Bahkan banyak sekali lelaki yg tidak Jumatan. Azan berkumandang seakan
jadi angin lalu saja. Mereka hanyut dalam gemerlap dunia yg menipu ini. Dunia
hanya sementara waktu saja. Ada yg Jumatan sengaja datang terlambat karna malas
dengar khutbah Jumat. Ada yg tidur waktu khatib khutbah. Ada yg ngobrol, main
gadget. Orang yg asyik nongkrong, main game, main di warnet lupa waktu bahkan
sampai lupa sholat. Waktu saya kecil pernah saya dengar lagu “Subuh kesiangan, Zuhur kerepotan, Ashar di
jalanan, Magrib kecapean, Isya ketiduran”. Ini lagu sesat orang yg
melalaikan sholat. Lagunya Alm Ustadz Jeffry Albukhary (Uje) liriknya “Walaupun hidup 1000 tahun bila tak
sembahyang apa gunanya”
Firman Allah SWT surah Al
Maun #4 & #5: #4 “Maka celakalah
orang yg sholat” #5 “Yakni orang yg
lalai dalam sholatnya”
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
#2 Riya
Riya itu artinya pamer,
sombong. Beribadah karna ingin pamer ke orang lain, ingin dipuji orang lain.
Ibadah yg cuman sekedar pencitraan saja. Ibadah yg tidak mengharapkan berkah
dari Allah SWT. Bila dia menyumbang uang Rp 1 juta pamer sama orang lain. Ada
acara donasi, dia menyumbang uang sebanyak mungkin u/ menaikkan popularitasnya
di hadapan orang lain. Jangankan menyumbang Rp 1 juta, menyumbang uang waktu
Jumatan saja dengan uang Rp 1.000, Rp 100.000 saja pamer. Dia menyombongkan
diri ke orang lain. Dia sholat supaya dilihat orang lain. Ibadah seperti itu
didiskualifikasi oleh Allah SWT. Bila kita beribadah, berbuat baik, tidak usah
cerita dengan orang lain. Allah SWT sudah tau.
Firman Allah SWT surah Al
Maun #6: “Yg berbuat riya”
Sidang Jumat yg diberkahi
Allah SWT,
#3 Pelit memberikan
bantuan
Pelit diharamkan keras
oleh Allah SWT. Orang yg tidak mau membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT
hartanya tidak berkah. Hartanya akan mubazir. Tidak berguna u/ dirinya sendiri.
Dia punya 1 kg ikan. Dia masak sendiri u/ dia sendiri. Dia goreng ikan itu. Dia
masak ikan asin. Padahal ada pemulung kelaparan, tukang ojek yg kurang mampu,
anak yatim, fakir miskin, dia tidak mau berbagi ikan itu. Paling tidak bagi
daging ikan itu ¼ u/ orang yg kurang mampu. Harta yg kita asuransikan di jalan
Allah SWT itu yg kekal di sisi Allah SWT. Harta itu dibersihkan Allah SWT &
digantikan lebih banyak & lebih baik 700 kali lipat. Bila kita menyumbang
uang u/ kotak amal Jumatan, uang itulah harta kita yg sebenarnya. Walaupun kita
menyumbang ke kotak amal Jumatan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 6.000, pasti
nanti diganti Allah SWT 700x lipat. Ada acara bakti sosial dengan anak yatim,
dia hanya datang saja tanpa menyumbang. Padahal ada menyumbang bakso, soto,
sate, kwetiau bahkan menyumbang hoka hoka bento. Harta orang yg pelit akan
berjamur.
Firman Allah SWT surah Al
Maun #7: “Yg pelit memberikan bantuan”
I’TIBAR
Zumrotal mu’minin wal
muslimin hafizhakumullah,
I’tibar dari mimbar Jumat
minggu ini: Para pendusta agama adalah orang yg menghardik anak yatim &
enggan memberi makan fakir miskin. Kecelakaan bagi orang yg sholat dialami para
pendusta agama yg melalaikan sholat, riya, pelit memberikan bantuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar