Minggu, 27 Maret 2016

Para pendusta agama

Khutbah #1

Para jemaah Jumat yg diberkahi Allah SWT,

Syukur Alhamdulillah, kita duduk bersimpuh bersyukur kehadirat Allah SWT. Shalawat & salam kita sempurnakan keharibaan Baginda agung Rasulullah SAW. Mimbar Jumat minggu ini menghimbau diri sang khatib sendiri khususnya & para Jemaah Jumat umumnya supaya menyempurnakan iman & taqwa 100% kehadirat Allah SWT. Bercocok tanamlah dengan bibit & benih taqwa karna bekal terbaik adalah bekal taqwa. Sungguh bekal taqwa yg terbaik adalah menyempurnakan segala titah perintahNya, yg fardhu khususnya & yg sunnah Baginda Rasulullah SAW umumnya termasuk sunnah khulafaur rasyidin serta jangan melanggar laranganNya, yg haram khususnya & yg makruh umumnya.

Fardhu: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan berdosa
Sunnah Baginda Rasulullah SAW: Bila dikerjakan berpahala, bila ditinggalkan tidak berdosa
Haram: Bila dikerjakan berdosa, bila ditinggalkan berpahala
Makruh: Bila dikerjakan tidak berdosa, bila ditinggalkan berpahala

Mimbar Jumat minggu ini akan memberitakan satu tema: “PARA PENDUSTA AGAMA”

Sebelum kita mulai mimbar Jumat minggu ini, tinggalkan jual beli & segala urusan dunia, silahkan matikan atau silent HP, jangan bicara, jangan berisik selama khutbah Jumat berlangsung. Luruskan & rapatkan saf.

Ikhwatal Iman,

Mimbar Jumat minggu ini akan memberitakan tafsir surah Al Maun #1-#7. Ciri” para pendusta agama dalam surah Al Maun #1-#7:

#1 Menghardik anak yatim

Anak yatim adalah anak yg sudah kehilangan ayahandanya. Anak piatu adalah anak yg sudah kehilangan ibundanya. Anak yatim piatu adalah anak yg sudah kehilangan kedua orang tuanya. Kasihani anak yatim. Jangan kucilkan anak yatim. Mereka kehilangan tonggak kehidupannya. Mereka hidup sebatang kara. Ingatlah kisah Baginda Rasulullah SAW saja adalah anak yatim ketika Baginda lahir ke dunia. Baginda Rasulullah SAW tidak mengenal ayahandanya. Ayahandanya, Abdullah meninggal dunia ketika Baginda Rasulullah SAW di dalam kandungan ibundanya, Aminah. Jangan kita berikan makan rezeki yg haram hasil korupsi u/ anak yatim. Itu akan mempengaruhi pertumbuhannya, karakteristiknya. Jangan kita rendahkan anak yatim. Jangan kita tindas mereka. Suatu saat kita juga akan kehilangan ayahanda kita atau ibunda kita bahkan kedua orang tua kita.
Ikhwah fillah,

#2 Tidak memberi makan orang miskin

Syariat Islam menuntut kita supaya kita mengasuransikan harta kita di jalan Allah SWT. Kita asuransikan harta kita di jalan Allah SWT supaya membersihkan harta kita. Harta kita akan diganti Allah SWT 700x lipat lebih banyak & lebih baik. Asuransi yg berkahnya terjamin di sisi Allah SWT. Bila kita punya makanan, rezeki lebih, berbagilah dengan fakir miskin, anak yatim, orang yg membutuhkan. Kita setiap hari bisa makan & minum enak, lancar, tidur pulas. Fakir miskin, anak yatim, orang yg membutuhkan makan minum susah, tidur tidak nyaman, tidur di kolong jembatan. Mereka susah payah memperjuangkan kehidupan mereka. Kita kehidupan terjamin, kita mampu, kita berada. Di dalam harta kita, pasti ada hak kaum yg membutuhkan juga. Di bakti sosial itu, kita sumbangkan hoka hoka bento. Paket nasi dengan lauknya hoka hoka bento u/ 1000 anak yatim @Rp 100.000. Kita sudah menyumbang Rp 10.000.000 paket nasi hoka hoka bento di bakti sosial. Balik modal dari Allah SWT Rp 7.000.000.000 (Rp 7 Milyar).  Pembahasan ini bersambung ke point terakhir yg akan saya bahas di khutbah #2.

Firman Allah SWT surah Al Maun #1-#3: #1 “Tahukah kamu para pendusta agama?” #2 “Mereka itu yg menghardik anak yatim” #3 “& tidak memberi makan orang miskin

fa’tabiruu yaa ulil albab

Khutbah #2

Ikhwatal Iman,

Di khutbah #1 kita sudah bahas ½ tafsir surah Al Maun tentang pendusta agama yg menghardik anak yatim & enggan memberi makan fakir miskin. Di khutbah #2 ini, saya akan bahas konekuensi yg ditanggung para pendusta agama yakni kecelakaan bagi orang yg sholat.

Ikhwatal Islam,

Ada 3 kecelakaan yg dialami orang yg sholat

#1 Melalaikan sholat

Jangan tinggalkan sholat 5 waktu. Dewasa ini banyak sekali di masyarakat kita orang Islam yg tidak sholat. Bahkan banyak sekali lelaki yg tidak Jumatan. Azan berkumandang seakan jadi angin lalu saja. Mereka hanyut dalam gemerlap dunia yg menipu ini. Dunia hanya sementara waktu saja. Ada yg Jumatan sengaja datang terlambat karna malas dengar khutbah Jumat. Ada yg tidur waktu khatib khutbah. Ada yg ngobrol, main gadget. Orang yg asyik nongkrong, main game, main di warnet lupa waktu bahkan sampai lupa sholat. Waktu saya kecil pernah saya dengar lagu “Subuh kesiangan, Zuhur kerepotan, Ashar di jalanan, Magrib kecapean, Isya ketiduran”. Ini lagu sesat orang yg melalaikan sholat. Lagunya Alm Ustadz Jeffry Albukhary (Uje) liriknya “Walaupun hidup 1000 tahun bila tak sembahyang apa gunanya

Firman Allah SWT surah Al Maun #4 & #5: #4 “Maka celakalah orang yg sholat” #5 “Yakni orang yg lalai dalam sholatnya

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,

#2 Riya

Riya itu artinya pamer, sombong. Beribadah karna ingin pamer ke orang lain, ingin dipuji orang lain. Ibadah yg cuman sekedar pencitraan saja. Ibadah yg tidak mengharapkan berkah dari Allah SWT. Bila dia menyumbang uang Rp 1 juta pamer sama orang lain. Ada acara donasi, dia menyumbang uang sebanyak mungkin u/ menaikkan popularitasnya di hadapan orang lain. Jangankan menyumbang Rp 1 juta, menyumbang uang waktu Jumatan saja dengan uang Rp 1.000, Rp 100.000 saja pamer. Dia menyombongkan diri ke orang lain. Dia sholat supaya dilihat orang lain. Ibadah seperti itu didiskualifikasi oleh Allah SWT. Bila kita beribadah, berbuat baik, tidak usah cerita dengan orang lain. Allah SWT sudah tau.

Firman Allah SWT surah Al Maun #6: “Yg berbuat riya

Sidang Jumat yg diberkahi Allah SWT,

#3 Pelit memberikan bantuan

Pelit diharamkan keras oleh Allah SWT. Orang yg tidak mau membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT hartanya tidak berkah. Hartanya akan mubazir. Tidak berguna u/ dirinya sendiri. Dia punya 1 kg ikan. Dia masak sendiri u/ dia sendiri. Dia goreng ikan itu. Dia masak ikan asin. Padahal ada pemulung kelaparan, tukang ojek yg kurang mampu, anak yatim, fakir miskin, dia tidak mau berbagi ikan itu. Paling tidak bagi daging ikan itu ¼ u/ orang yg kurang mampu. Harta yg kita asuransikan di jalan Allah SWT itu yg kekal di sisi Allah SWT. Harta itu dibersihkan Allah SWT & digantikan lebih banyak & lebih baik 700 kali lipat. Bila kita menyumbang uang u/ kotak amal Jumatan, uang itulah harta kita yg sebenarnya. Walaupun kita menyumbang ke kotak amal Jumatan Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 6.000, pasti nanti diganti Allah SWT 700x lipat. Ada acara bakti sosial dengan anak yatim, dia hanya datang saja tanpa menyumbang. Padahal ada menyumbang bakso, soto, sate, kwetiau bahkan menyumbang hoka hoka bento. Harta orang yg pelit akan berjamur.

Firman Allah SWT surah Al Maun #7: “Yg pelit memberikan bantuan

I’TIBAR

Zumrotal mu’minin wal muslimin hafizhakumullah,


I’tibar dari mimbar Jumat minggu ini: Para pendusta agama adalah orang yg menghardik anak yatim & enggan memberi makan fakir miskin. Kecelakaan bagi orang yg sholat dialami para pendusta agama yg melalaikan sholat, riya, pelit memberikan bantuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar